Matahari mulai terik. Sejumlah pekerja turun ke kolam dengan membentang jaring dan menebarkan jala, kemudian menariknya ke tepian. Percikan udang di permukaan air kolam tak terhitung jumlahnya. Maklum, panen kali ini cukup memuaskan.
Dalam hitungan 90 hari, sekitar 25 ton udang jenis vaname didapatkan dari delapan petak kolam tambak dengan luas sekitar 8.000 meter persegi. Begitulah potensi budidaya udang vaname air laut yang dikelola badan usaha milik desa (BUMdes) di sekitar Pantai Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Haruna, selaku Ketua Kelompok BUMdes mengatakan panen pada usia 90 hari menghasilkan udang ukuran 35, yang berarti 35 ekor dalam satu kilogram. "Udang vaname size 35 umur 90 hari, bobot dan ukurannya masih bisa diperbesar. Tentu biaya produksi juga meningkat, makanya kami memilih panen pada usia tersebut “ kata Haruna
Desa Bonda yang terletak di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, merupakan salah satu desa dengan potensi budi daya tambak produktif seluas 9.600 hektare yang dikelola langsung oleh BUMDes.
Menurut data Kemenko Pangan, produk perikanan Indonesia telah merambah 133 negara dengan nilai ekspor pada 2023 mencapai US$ 5,6 miliar. Salah satu produk yang terserap paling banyak adalah udang. Data organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) pada 2023 juga mencatat kontribusi udang mencapai 34,5 persen dari ekspor produk perikanan.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi udang nasional, di antaranya program tambak udang modern dan tambak dengan teknologi intensif dan super intensif yang memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi.