Liputan Khusus | Kabinet 100 Menteri

Perempuan-Perempuan Pilihan Prabowo

Katadata
Ilustrasi Stella Christie dan Veronica Tan
24/10/2024, 13.01 WIB

Total 14 perempuan masuk dalam jajaran kabinet buncit Prabowo-Gibran, dengan latar belakang yang beragam dari mulai anggota DPR, pejabat instansi pemerintah, tokoh agama, jurnalis, akademisi, hingga bankir. Sri Mulyani menjadi satu-satunya menteri perempuan yang menjadi petahana (incumbent), selebihnya pendatang baru.

Dua pendatang baru yang banyak disorot adalah mantan first lady Jakarta Veronica Tan dan Guru Besar Departemen Psikologi Universitas Tsinghua "bawaan" Luhut Binsar Pandjaitan, Stella Christie. Kemunculan keduanya relatif mengejutkan publik karena sebelumnya tak terdeteksi masuk radar kandidat pembantu presiden.

Soal kinerja, para pendatang baru masih perlu waktu untuk membuktikan. Tapi, banyak cerita menarik seputar perjalanan mereka hingga bisa menembus masuk kabinet, termasuk untuk Stella dan Veronica yang sama-sama tak pakai kendaraan partai.

14 Perempuan di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran (Zulfiq Ardi I Katadata)



Veronica Tan: Nasib Berbalik 180 Derajat

Enam tahun bukan waktu yang panjang-panjang amat, tapi cukup untuk Veronica Tan berpindah dari titik nadir ke “puncak” karier. Vero, panggilan Veronica Tan, secara tiba-tiba masuk dalam kabinet pemerintah baru Prabowo-Gibran. Ini semacam epic comeback jika mengingat drama kehidupannya di 2018 lalu. 

“Mantan Istri Ahok” label yang barangkali “tidak enak tapi benar juga” banyak dipakai media dan publik untuk mendeskripsikan dirinya ketika secara mengejutkan datang ke kediaman Prabowo di Kertanegara pada Rabu, 16 Oktober. Prabowo melakukan pemanggilan ratusan calon pengisi kabinet pada 15-16 Oktober.

Vero mendapatkan jabatan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Lima hari kemudian, usai menjalani prosesi serah terima jabatan di kantor barunya di Medan Merdeka Barat, ia mengatakan bertekad mendorong perempuan Indonesia untuk mandiri.

"Kalau sampai ada apa-apa ya mereka juga bisa mandiri, karena beban berat ketika punya anak, bagaimana mendidik anak. Dan yang paling penting, perempuan itu harus pintar, bagaimana bisa melakukan yang enggak bisa dilakukan," ujarnya.

Pesan "mandiri"  bukan kali ini saja disampaikan Vero. Setidaknya sekitar enam bulan lalu, Vero sempat hadir di talkshow buatan putra Jokowi, Kaesang Pangarep, dan bicara juga soal menjadi mandiri. “Tidak apa (disebut mantan Istri Ahok), karena berarti sekarang sudah mandiri,” ucapnya dibubuhi tawa.

Banyak yang bisa diceritakan dari sosok Vero di luar drama suaminya, Ahok, masuk bui di 2017 dan perceraiannya di 2018. Dalam periode enam tahun berikutnya, Vero membangun bisnis sambil menjaga jejaring politiknya. Setelah diserang habis oleh Ahok dengan tudingan perselingkuhan, Vero tak lantas undur diri dari lingkungan politik.

Pada 2020, ketika saingan politik Ahok, Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, Vero sempat mampir ke rumah dinas Gubernur untuk talkshow dengan Istri Anies yaitu Fery Farhati Ganis. Di September 2023, Vero mendampingi Anies -- yang saat itu jadi bakal calon presiden -- bersilaturahmi ke Komunitas Masyarakat Indonesia Tionghoa (Komit).

Perkembangan ini membuatnya diasosiasikan sebagai kubu seberang atau lawan Ahok. Ditambah lagi, saat kampanye Pilpres lalu, Vero juga disebut-sebut turut andil dalam membantu kampanye politik Prabowo-Gibran di komunitas Tionghoa. Ini berseberangan dengan Ahok yang berada di tim kampanye Ganjar-Mahfud. Manuver Vero di perpolitikan meski tanpa kendaraan partai ini-lah yang disebut-sebut melancarkan jalannya masuk kabinet.

Katadata sempat menghubungi Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Sufmi Dasco dan Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi, untuk mendapatkan cerita seputar “Kenapa Vero” namun belum ada respons. Di luar peran Vero dalam kampanye Pilpres lalu, pemilihan Vero, yang adalah perempuan Tionghoa beragama Kristen, juga tak lepas dari janji Prabowo soal keterwakilan gender dan minoritas dalam kabinet – meskipun aktivis tetap mengkritik keterwakilan perempuan yang masih minim, selain soal kompetensi tokoh-tokoh yang dipilih.

Dalam soal bisnis, Vero setidaknya saat ini tercatat berada di balik dua perusahaan. Pada 2018, ia mendirikan bisnis impor daging sapi premium lewat perusahaan bernama Alpha Agro Indonesia. Alpha Agro menyebut diri sebagai spesialis pemasok wagyu.  

Vero juga punya bisnis jasa penyedia pelayan kesehatan untuk di rumah yang diberi nama Love Care Indonesia. Ia memulai bisnis ini bersama Annete Setjadibrata, Susah Nio, Venita Eng, dan Renold Sutadi pada 2019. Annete adalah putri kolektor seni dan pendiri jaringan hotel Tugu (salah satunya Kunstring Jakarta), Anhar Setjadibrata. Di masa Pandemi, Love Care masuk juga ke bisnis layanan PCR bekerja sama dengan Kalgen Innolab -- Laboratorium kemitraan pertama antara Indonesia dan Jepang.

Selain itu, ia menginisiasi pendirian yayasan pendidikan kreatif untuk anak-anak yang tinggal di rumah susun di Jakarta, Waroeng Imaji. Yayasan ini berdiri di 2017 dan masih ada sampai sekarang. Yayasan ini tercatat pernah bekerja sama dengan instansi atau perusahaan ternama seperti Binus University, Kompas, dan Indofood.

Profil Veronica Tan (Zulfiq Ardi I Katadata)



Stella Christie: Guru Besar Tsinghua yang “Dibawa Pulang” Luhut

Stella Christie membetot perhatian publik dengan latar belakang pendidikan dan karier yang mentereng, di samping kacamata bundar dengan bingkai hitam bergaris kuning-nya yang ikonik. Stella bisa dibilang sebagai diaspora yang “dibawa pulang” Luhut Binsar Pandjaitan.

Stella merupakan Guru Besar Departemen Psikologi Universitas Tsinghua, universitas terbaik di Tiongkok dan salah satu universitas terbaik di Asia. Ia juga Kepala Riset di Tsinghua Brain and Intelligence Laboratory.

Jejak pendidikan Stella cemerlang. Ia mengenyam pendidikan dasar hingga sekolah menengah pertama di Indonesia, sebelum kemudian melanjutkan di luar negeri dengan berbekal berbagai beasiswa. Ia lulus sebagai Sarjana Ekonomi dengan predikat Magna Cum Laude dan Highest Honor dari Harvard University dan mendapat gelar Master serta Doktor di bidang kognitif sains dari Northwestern University.

Dalam beberapa wawancara, Stella mengaku berkenalan dengan Luhut saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era Jokowi itu melakukan lawatan ke Tiongkok. Luhut kemudian meminta Stella membantunya sebagai penasihat menteri bidang kebijakan pendidikan dan sains. Luhut juga-lah yang kemudian membawa Stella ke Prabowo sehingga muncul label Stella sebagai “orang kepercayaan Luhut”.

Prabowo memberikan kepada Stella posisi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, mendampingi Profesor Satryo Soemantri Brodjoneoro yang juga orang dekat Luhut. Sama dengan Stella, Satryo sebelumnya menjabat penasihat menteri Luhut untuk bidang kebijakan, inovasi dan daya saing industri. Satryo tidak lain adalah putra dari Guru Besar ITB dan menteri era Orde Baru Soemantri Brodjonegoro. Ia doktor di bidang teknik mesin dari University of California yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di era awal Reformasi 1999-2007. 

Dalam acara bincang-bincang Real Talk IDN Times, Stella bercerita, sebelum ditunjuk sebagai wakil menteri, ia diminta Prabowo untuk mempresentasikan dari sisi sains mengenai program makan siang gratis, selain presentasi lainnya terkait pendidikan. Lantas, apa rencana Stella ke depan? Stella melihat pendidikan tinggi Indonesia belum optimal.

“Secara yang saya lihat, pendidikan tinggi (di sini) itu glorified high school, SMA tapi lebih susah. Pendidikan tinggi lain sekali. (Seharusnya) Perguruan Tinggi itu dimana pengetahuan-pengetahuan baru dibuat,” ujarnya. Ia pun bertekad untuk menyingkirkan rintangan-rintangan dalam penelitian, termasuk dari segi regulasi dan birokrasi.

Profil Stella Christie (Ajeng Ayu Pertiwi I Katadata)