Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan mitra strategis. Bahkan menurutnya, setiap kerja sama perdagangan yang dihasilkan saling menguntungkan untuk kedua negara.

Hal itu, kata Erick Thohir, seperti yang baru-baru ini Pemerintah Tiongkok sepakat untuk membeli satu juta hasil produk kelapa sawit dari Indonesia dan produk-produk pertanian lainnya.

Demikian diungkapkan Erick Thohir usai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke RRT pada Selasa lalu (26/7).

Pertemuan itu turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun.

Menurut Erick, langkah Presiden Jokowi merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani. Erick optimistis, kerja sama tersebut dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani.

“Hal ini akan menjaga harga kelapa sawit Indonesia dan harga tandan buah segar para petani sawit,” katanya dikutip dari Kementerian BUMN pada Kamis (28/7).

Erick juga menegaskan bahwa pemerintah terus menjaga petani Indonesia dan pembukaan lapangan kerja.

Selain itu, Indonesia juga dapat meniru keberhasilan Tiongkok yang mampu mengoptimalkan sumber daya alam (SDA) dan pasar yang besar untuk kemajuan negerinya.

Indonesia memiliki kekayaan SDA dan pasar besar harus mampu melakukan hal serupa dengan tujuan untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembukaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

Ia berpendapat, selama ini SDA dan market besar belum benar-benar optimal digunakan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Ini yang kami mau terus optimalkan,” ujarnya.

(Tim Riset Katadata)