Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VII di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Selasa (23/8). Munas tersebut digelar di sela-sela penyelenggaraan Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2022.
Dalam Munas VII Asmindo, Dedy Rochimat terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asmindo periode 2022-2027. Ia berjanji untuk mengakselerasi pemulihan pasar furnitur dan kerajinan, sehingga sektor ini dapat membantu pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
Asmindo juga akan mengubah orientasi pasarnya dengan menyeimbangkan pasar ekspor dan domestik. Selama ini Asmindo cenderung fokus ke ekspor, sehingga pasar lokal tanpa disadari justru dimasuki barang-barang impor.
“Ada sekitar 270 juta penduduk Indonesia, ini potensi pasar yang sangat besar. Jangan sampai peluang ini digarap oleh negara kompetitor lain,” ujar Dedy.
Ada tiga tantangan besar yang dihadapi Asmindo. Pertama, ketersediaan bahan baku dan inovasi desain produk untuk konsumen internasional. Kedua, inovasi dan kreasi yang merupakan kunci kesesuaian selera pasar. Ketiga, kompetensi sumber daya manusia serta teknologi yang tepat guna. Tiga poin tersebut penting untuk meningkatkan daya saing produk di pasar internasional maupun lokal.
Dedy mengatakan, Asmindo akan berkonsentrasi menggarap pasar mebel dalam negeri, sekaligus tetap membidik peluang pasar ekspor. “Bagaimanapun, pasar mebel dalam negeri tetap besar, apalagi dengan maraknya pembangunan, baik apartemen, hotel, maupun bangunan perkantoran di sejumlah daerah. Pasti membutuhkan banyak produk mebel,” ucap Dedy yang juga Direktur Utama Vivere Group itu.
Ketua Panitia Munas VII Asmindo Endro Wardoyo mengungkapkan, Asmindo akan selalu berkiprah untuk memajukan industri permebelan dan kerajinan di Indonesia. “Asmindo juga menjadi organisasi yang potensial, mampu memberikan peran dan konstribusi menegakkan tonggak perekonomian nasional yang sehat,” ungkapnya.