PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membangun NeutraDC Hyperscale Data Center Batam (HDC Batam) sebagai langkah ekspansi untuk memperkuat posisi sebagai pemain utama data center di kawasan regional. HDC Batam akan berperan penting sebagai connectivity hub regional, selain domestik dan internasional.
HDC Batam menjadi data center berkapasitas terbesar kedua milik Telkom setelah Hyperscale Data Center Cikarang dan Data Center Sentul, Serpong, Surabaya (3S DC). Adapun, seluruh data center tersebut dikelola langsung oleh anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo bersama Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono, dan Direktur Utama NeutraDC Andreuw ThAF meresmikan groundbreaking pembangunan HDC Batam di Kabil Industrial Estate, Batam, Rabu (21/12).
Lebih lanjut, HDC Batam tak hanya melayani pasar Indonesia, tetapi juga dapat menangkap potensi limpahan permintaan (spillover) dari negara lain. Diketahui, pertumbuhan layanan data center diproyeksikan eksponensial sampai 2030 dari segmen enterprise, digital native business, dan cloud service provider, baik domestik maupun regional.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, “HDC Batam diharapkan dapat menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya. Hal ini akan memperkuat positioning Telkom di bisnis data center regional, sejalan dengan fokus perusahaan untuk value creation yang optimal pada strategi utama Five Bold Moves.”
Dalam sambutannya, Wamen BUMN II mengatakan, “pembangunan HDC Batam merupakan langkah strategis yang sejalan dengan upaya mengakselerasi transformasi digital dan mengubah seluruh perusahaan BUMN menjadi perusahaan yang lebih digital native."
HDC Batam akan dibangun di atas lahan seluas 8 Ha dengan total tiga kampus berstandar world class data center dan total kapasitas IT load 51MW. Selain itu, HDC Batam akan ditenagai energi terbarukan dan mengadopsi multi-tier system.
Fase awal pembangunan dimulai dengan IT load sekitar 20 MW dan didukung sistem modular yang dilengkapi Building Management System, sehingga memungkinkan pelanggan memilih berbagai layanan dengan variasi tier sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Direktur Utama NeutraDC Andreuw ThAF menambahkan, NeutraDC melakukan inisiasi kerja sama strategis bersama ST Dynamo Holdings, anak usaha Singapore Telecommunications (Singtel) dan PT Medco Power Indonesia sebagai penyedia renewable energy, yang dituangkan dalam Head of Agreement (HOA).