Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir telah mengunjungi stadion-stadion Piala Dunia U-20 yang berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Upaya ini untuk memastikan perhelatan akbar tersebut berjalan dengan lancar.
Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, melakukan kunjungan sejak Sabtu (11/3) ke enam stadion. Terakhir pada Senin (13/3), ia memantau kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Dalam pantauan Erick, sejauh ini Stadion Manahan Solo masih membutuhkan sejumlah perbaikan. Erick menyoroti peningkatan kualitas rumput dan tata letak sponsor.
Perbaikan tersebut menurutnya harus segera dilakukan mengingat Stadion Manahan Solo akan menjadi venue pembuka dan penutup Piala Dunia U-20.
“Kunjungan ke Solo sangat penting mengingat kota ini tak hanya menjadi babak penyisihan grup, tapi juga acara selebrasi penutupan Piala Dunia,” kata Erick dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu.
Adapun untuk Stadion Jakabaring Palembang, Erick melihat beberapa fasilitas masih membutuhkan perbaikan. Antara lain, perbaikan ruang VIP, ruang kendali, dan bangku-bangku penonton.
Kemudian, saat mengunjungi Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Erick mencatat, homebase Bali United itu memerlukan tambahan lahan parkir.
Sementara saat memantau kesiapan Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Erick melihat masih butuh perbaikan di bagian tribun untuk media, kursi VIP, dan perlu menurunkan kaca pembatas di bawah satu meter.
Namun kala mengunjungi Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Erick mengatakan stadion itu sudah memenuhi persyaratan sebagai penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Bahkan Erick tersanjung saat melihat progres pengerjaan infrastruktur stadion GBT.
Pada berbagai kesempatan itu, Erick turut melakukan inspeksi ke semua fasilitas stadion dan infrastruktur pendukung. Sejumlah fasilitas itu antara lain, locker room pemain dan wasit, media centre, ruang konferensi pers, area parkir hingga lapangan.
Tidak hanya infrastruktur stadion dan lapangan, Erick ikut memantau kesiapan PLN untuk mengaliri listrik selama turnamen berjalan. Ia menambahkan, kesiapan venue juga membutuhkan peran pemerintah daerah dan stakeholder terkait.
Badan Usaha Milik Negara pun disebut bakal membantu perhelatan itu, terlebih perhelatan ini dapat mengangkat potensi ekonomi daerah.