Hidupkan Kembali Lokananta, Erick Thohir: BUMN Dorong Kemajuan Musik

Dok. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA)
Kementerian BUMN melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (“PPA”) yang merupakan anggota Holding BUMN Danareksa bersama Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen membangkitkan kembali studio rekaman pertama di Indonesia melalui revitalisasi dan pengembangan Lokananta (28/11/2022). Ke depan, Lokananta akan menjadi sentra kreativitas dan komersial (creative & commercial hub) bagi para musisi, seniman, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sekaligus menjadi destinasi wisata edukatif bagi masyarakat.
6/6/2023, 05.10 WIB

Kementerian BUMN ikut mendorong kemajuan industri musik dan seni di Indonesia melalui revitalisasi dan pengembangan aset Lokananta di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Lokananta akan dijadikan sebagai sentra kreativitas bagi para musisi, seniman, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).  Adapun, Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh R Maladi pada 1956. 

Sebagai “Titik Nol” musik Indonesia, Lokananta sempat mengalami kejayaan di tahun 1970-1980-an. Ia menjadi tempat lahirnya sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun. 

Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an.

 “Saya mengunjungi Lokananta tahun lalu, dan sangat prihatin dengan kondisi Lokananta. Padahal nilai historis dan kekayaan intelektual di Lokananta sangat potensial untuk berdayakan,” kata Erick Thohir, dalam keterangan tertulis, Senin (5/6).

Melalui program optimalisasi aset-aset yang ada di BUMN, Lokananta direvitalisasi agar dapat memberikan manfaat dan dampak bagi masyarakat.

 Pada 2022, Kementerian BUMN melalui PT Danereksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan revitalisasi Lokananta yang memiliki luas 2,1 hektare. 

Pembangunan fisik Lokananta dimulai pada bulan November 2022 yang ditandai dengan perhelatan Lokananta  pada tanggal 27 November 2022, dan dapat diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.

“Lokananta adalah salah satu contoh aset BUMN yang terbengkalai, dan kini berhasil direvitalisasi. Saya meminta Danareksa dan PPA untuk menyiapkan model bisnis yang berkelanjutan, sehingga Lokananta dapat memiliki fondasi yang kokoh untuk dapat terus eksis dan relevan di masa depan,” ujar Erick.

Lokananta versi baru kini memiliki Lima Pilar Utama, yaitu Museum/Galeri Studio Rekaman, Arena Pertunjukan, Area Kuliner, dan Galeri UMKM. 

Langkah revitalisasi dan optimalisasi Lokananta juga selaras dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Surakarta di mana Lokananta menjadi salah satu dari 17 Prioritas Pembangunan Kota Surakarta.

 Erick mengapresiasi langkah Danareksa melalui PPA yang telah menghidupkan dan mengembangkan kembali Lokananta. 

Sebagai salah satu cagar budaya, dia berharap Lokananta dapat menjadi penyambung antar generasi, dari para musisi senior, hingga para  musisi muda yang potensial untuk dikembangkan bakatnya.

“Saya mengajak rekan-rekan musisi dan seniman, dengan dukungan dari BUMN, untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya fasilitas yang tersedia di Lokananta. Gunakan untuk berkolaborasi dan berkarya, sehingga Lokananta dapat memberikan dampak sosial, ekonomi, dan pelestarian budaya Indonesia,” ujar Erick.