FIBA Board Member, Erick Thohir, meminta PP Perbasi dan pengelola Indonesia Basketball League (IBL) untuk membesarkan jumlah penggemarnya. Apalagi, kompetisi bola basket nasional tersebut telah 20 tahun bergulir.
Menurut Erick, dengan status sebagai cabang olahraga permainan nomor dua terbesar di Indonesia setelah sepak bola, penggemar bola basket harus tumbuh setiap tahunnya.
“Tantangannya, bagaimana IBL membesarkan fanbase-nya agar terus tumbuh dan berkembang sehingga dari 270 juta penduduk Indonesia yang suka dan main basket makin banyak,” ujarnya di Jakarta, Minggu (25/6), dalam keterangan tertulis.
Erick menghadiri acara peluncuran buku 20 Tahun IBL. Acara ini turut dihadiri Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, Direktur IBL Junas Miradiansyah, dan beberapa legenda IBL seperti Mario Wuysang, Ali Budimansyah, Denny Sumargo, Riko Hantono, dan M. Rifki.
Ketua Umum Perbasi periode 2004-2006 itu juga tak lupa memuji kiprah IBL dalam menjaga kompetisi tetap bersih.
“IBL termasuk pionir dalam menerapkan sistem ketat dan sikap tegas akan hal-hal curang yang terjadi di lapangan. Bahkan dengan sanksi hukuman seumur hidup tidak boleh bermain. Saya pun meniru hal itu di sepak bola,” ujarnya.