Bank DBS Indonesia Dukung RI Jadi Pusat Ekonomi Berkelanjutan di ASEAN

Dok. Bank DBS Indonesia
Sejumlah kepala negara mengunjungi booth sustainable finance Bank DBS Indonesia dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Penulis: Umar Qadafi
7/9/2023, 13.02 WIB

Bank DBS Indonesia hadir di ASEAN Indo-Pacific Forum (KTT ASEAN) 2023 guna menegaskan komitmennya dalam menjalankan praktik keuangan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Komitmen keuangan berkelanjutan itu sendiri berlandaskan pada tiga pilar sustainability, yaitu responsible banking, responsible business practice, dan impact beyond banking

Sementara itu, komitmen ini pun beroleh dukungan nyata dari Presiden Joko Widodo dengan kehadirannya di anjungan Bank DBS Indonesia di KTT ASEAN. Hal ini merupakan langkah positif dalam mempromosikan usaha keberlanjutan di antara para pelaku industri dan pemerintah di kawasan Asia Tenggara.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, mengatakan, Indonesia adalah negara yang memiliki posisi strategis dalam menentukan arah dan memajukan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta memiliki sumber daya alam melimpah dan potensi pengolahan energi terbarukan yang besar. 

Sebagai negara terbesar dalam ASEAN dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang signifikan, lanjut Lim, Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang dapat menjadi motor bagi pertumbuhan regional. Hal itu didukung dengan sistem finansial, perbankan, kebijakan pemerintah dan stabilitas ekonomi di dalam negeri yang membuat ekonomi Indonesia kini lebih tangguh.

Selain itu, persahabatan dan kolaborasi sepuluh negara di dalam kawasan Asia Tenggara juga memberikan optimisme pertumbuhan di kawasan ini serta menunjukkan kontribusi ASEAN terhadap pertumbuhan ekonomi global. 

Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara ini dimulai dari iklim ekonomi ASEAN yang menjanjikan, tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil ASEAN pada tahun 2022 yang mencapai 5,2%. 

Selain itu, PDB ASEAN berada di posisi kelima di antara negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, hingga Jerman. dengan mencapai US$3,3 triliun (per tahun 2021). 

“Kepemimpinan Indonesia di KTT ASEAN menciptakan peluang bagi kita untuk mengambil peranan dalam peralihan industri menuju arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat berjalan berdampingan menuju percepatan ekonomi berkelanjutan yang lebih hijau dan inklusif," ujar Lim Chu Chong di Jakarta, Selasa (5/9). 

Lebih lanjut, kesuksesan Indonesia dalam memimpin upaya keberlanjutan di ASEAN juga dapat memberikan dorongan positif bagi negara-negara lain dalam kawasan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan. 

Demi mendukung perwujudan keuangan berkelanjutan yang menjadikan Indonesia sebagai motor pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara, Bank DBS Indonesia menjalankan berbagai strategi untuk bisa merangkul lebih banyak pihak dalam perjalanan membangun ekonomi hijau. 

Strategi Bank DBS Indonesia tersebut dimulai dari menggencarkan pemberian fasilitas kredit berkelanjutan hingga Rp5,5 triliun pada akhir tahun 2023, bekerja sama dengan berbagai sektor, termasuk real estat, energi terbarukan, dan industri manufaktur serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tak hanya itu, Bank DBS Indonesia pun membentuk Indonesia Sustainability Council sebagai dewan yang membantu menjalankan strategi dan roadmap Bank DBS Indonesia dalam mengatasi isu environment, social, dan governance (ESG).

Atas upaya mencapai emisi nol bersih menjelang tahun 2050, Bank DBS Indonesia juga menghadirkan solusi keuangan dan konsultasi strategis kepada seluruh pihak, mulai dari pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat untuk bisa bertransisi menuju lower carbon business model dan menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam aktivitas bisnis.

Pada momentum KTT ASEAN 2023 ini, Bank DBS Indonesia terus bergerak maju untuk tidak hanya mematuhi standar keberlanjutan, tetapi juga memimpin inovasi dan pengembangan solusi keuangan yang berkelanjutan guna mendukung Indonesia sebagai pemimpin ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara.