Partisipasi perempuan Indonesia pada pendidikan tinggi di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM) tergolong tinggi. Bahkan, pada beberapa bidang perempuan mendominasi hingga lebih dari 80 persen untuk jurusan Biologi dan Farmasi.
Sayangnya, jumlah partisipasi perempuan tersebut merosot saat masuk ke dunia kerja. Di industri STEM hanya dua dari 10 perempuan memilih berkarir secara profesional dan hanya tiga dari 10 perempuan yang menjadi peneliti di bidang STEM.

Alasannya, banyak perempuan yang kurang tertarik bergerak di bidang STEM karena kuatnya sentimen dominasi laki-laki, serta adanya stereotipe gender saat mencari kerja. Untuk mendorong partisipasi perempuan di dunia kerja, dukungan orangtua serta beasiswa untuk melanjutkan pendidikan bisa menjadi faktor utama. Ditambah, dengan adanya panutan perempuan di bidang STEM serta adanya dukungan sekolah dan institusi.

This article was produced in partnership with Investing in Women, an initiative of the Australian Government that promotes women’s economic empowerment in South East Asia.