Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mendesak agar orang-orang Yahudi diizinkan untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan mendirikan sinagoge di sana. Ben-Gvir dianggap mengobarkan ketegangan.
Apalagi, negosiator gencatan senjata sedang berupaya mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza, Palestina. Lalu, apa itu sinagoge?
Apa Itu Sinagoge?
Berikut ulasan lengkap mengenai apa itu sinagoge, awal penemuannya hingga ciri-ciri sinagoge secara lengkap
Dikutip dari buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SMP Kelas VII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), Sinagoge adalah rumah ibadah orang Yahudi sekaligus merupakan pusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi.
Dikutip dari laman Britannica, sinagoge berasal dari istilah Yunani. Kata syn yang berarti bersama dan kata agoge yang berarti belajar sehingga sinagoge dapat diartikan sebagai tempat untuk belajar.
Sinagoge juga berarti perkumpulan, umumnya istilah ini mengacu pada sekelompok orang atau suatu komunitas dan jemaat. Pada awalnya pertemuan sering kali diadakan di rumah-rumah pribadi saat kelompoknya masih kecil.
Sampai kelompok tersebut membesar dan membuat tempat berkumpul bernama sinagoge. Tempat ini terdiri dari sebuah ruangan sederhana dengan bangku-bangku.
Sinagoge menjadi tempat berdoa kaum Yahudi pada hari Sabat dan hari-hari suci lainnya. Selain itu, sinagoge juga berfungsi sebagai pusat masyarakat termasuk belajar.
Sinagoge berfungsi tak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat dalam memperkuat hubungan sosial dan rasa keyahudian kaumnya.
Asal Mula Sinagoge
Dikutip dari Jurnal Teologi Berita Hidup berjudul Sinagoge pada Masa Intertestamental dan Relevansinya dengan Gereja Masa Sekarang oleh Stanley Santoso, ada beberapa pandangan mengenai asal mula sinagoge. Berikut beberapa pandangan mengenai asal mula sinagoge.
Asal Mula Sinagoge Zaman Sebelum Masehi
Sinagoge sebagai tempat ibadah Yahudi memiliki akar sejarah yang dalam. Konsep sinagoge muncul selama periode pembuangan Babilonia (586 SM), ketika bangsa Yahudi diusir dari tanah mereka dan dibawa ke Babel.
Dalam masa ini, praktik ibadah di Bait Suci di Yerusalem tidak lagi memungkinkan, dan komunitas Yahudi mulai mengadakan pertemuan keagamaan di tempat-tempat yang lebih kecil, yang dikenal sebagai sinagoge.
Asal Mula Sinagoge saat Reformasi Yosia
Ada teori dari Julian Morgenstern yang menyebutkan bahwa sinagoge mulai berdiri di Israel sebagai akibat dari Reformasi Yosia, yakni ketika mezbah-mezbah dan bukit-bukit pengorbanan dari tradisi religius non-Yahudi dihancurkan.
Menurut Morgenstern, kuil-kuil di pelosok Israel terus dipakai sebagai tempat pertemuan keagamaan pada hari Sabat dan pada saat perayaan-perayaan Yahudi.
Asal Mula Sinagoge saat Masa pembuangan
R.W. Moss berpendapat bahwa sinagoge telah ada sebelum masa Pembuangan ke Babilonia abad ke-6 SM. Dalam sejarah, kerajaan Babel menaklukkan Yerusalem dan membawa sebagian besar penduduknya ke Babilonia pada abad ke-6 SM
R.W. Moss menyatakan bahwa pada mulanya sinagoge merupakan sekolah dan instansi pemerintahan setempat sebelum berkembang menjadi pusat ibadah pada masa pembuangan.
Asal Mula Sinagoge saat Zaman Makabe
Ada beberapa ahli yang menyatakan asal mula sinagoge pada zaman Makabe atau setelah penghambatan zaman Makabe. Pendapat tersebut didasarkan pada bukti-bukti arkeologis yang menyatakan bahwa pada abad ke-3, sinagoge belum dikenal di Palestina.
Bukti arkeologis menyatakan sinagoge tertua yang peninggalannya ditemukan di Palestina berasal dari abad ke-1 M. Akan tetapi, pendapat ini lemah sebab pemberontakan Makabe terjadi karena Antiokhus Epifanes merampas Bait Suci.
Asal Mula Sinagoge saat Masa pembuangan
Selama masa pembuangan, ketika beribadah di Yerusalem tidak memungkinkan, orang-orang Yahudi berkumpul di rumah-rumah mereka untuk membaca dan membahas kitab suci secara rutin. Mereka tetap melakukan perayaan-perayaan Yahudi dan perayaaan kurban di tempat-tempat tertentu.
Di pembuangan ini asal mula lahirnya sinagoge sebagai tempat untuk pengajaran Kitab Suci dan doa. Kemudian tercetuslah ide untuk mengkhususkan suatu rumah ibadah yang tidak pernah dimaksudkan untuk menggantikan bait suci, tetapi justru digunakan sebagai sarana untuk terus-menerus mengingat janji Allah dan pengharapan akan kembali beribadah di Bait Suci.
Ciri-Ciri Sinogage
Terdapat berbagai bentuk bangunan sinagoge yang berhasil ditemukan. Umumnya sinagoge yang ditemukan dengan penanggalan sebelum tahun 1970 di Masada, Herodion, Magdala, dan Gamala dengan penanggalan sebelum masa Perjanjian Baru.
Penemuan Sinagoge-sinagoge lain juga ditemukan di Palestina antara lain di Kapernaum, Chorazim, Hammath, Tiberias, Bar'am, Beth Alpha, dan Maaon. Sementara penemuan di luar Palestina yang terkenal adalah Ostia, Stobi, Delos, Sardis, dan Dura Europus.
Di antara sinagoge yang ditemukan tidak ada arsitekturnya yang seragam, tetapi mereka memiliki kesamaan ciri-ciri umum.
- Beberapa sinagoge biasanya menghadap ke Yerusalem. Namun tidak dengan konsistensi dan keakuratan yang mutlak.
- Berdasarkan bukti-bukti penemuan arkeologi, sinagoge tidak dibangun menurut bentuk Bait Suci di Yerusalem.
- Biasanya memiliki bak air dekat dengan pintu masuk.
- Dibangun di atas tanah yang agak tinggi atau lebih tinggi dari rumah-rumah sekitarnya.
- Di sinagoge diaspora biasanya dibangun di dekat sumber air, seperti laut atau sungai.
Demikian ragam ulasan mengenai apa itu sinagoge, awal mula penemuan dan ciri-cirinya.