Pemerintah akan terus melanjutkan Program Kartu Prakerja hingga 2024 mengingat program ini telah menghasilkan 14,9 juta penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Skema normal dalam program Kartu Prakerja juga tidak lagi mengutamakan fungsi bantuan sosial, tetapi lebih fokus pada pelatihannya. Skema tersebut disahkan lewat penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 113 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja.
"Nantinya mereka yang sudah pernah mendapatkan bantuan sosial itu bisa mendapatkan pra kerja dengan tujuan meningkatkan kompentensi, itu juga bisa tapi kami sedang menunggu regulasinya," terang Direktur Eksekutif PMO Denni Puspa Purbasari dalam temu Alumni Program Kartu Prakerja di Bontang, Kalimantan Timur, pada 29 September 2022.
Pelaksanaan pelatihan Kartu Prakerja akan dilakukan secara offline mengingat Indonesia telah memasuki masa endemi. Sejak diluncurkan pada April 2020, seluruh pelatihan Kartu Prakerja yang bekerja sama dengan mitra-mitra pelaksana digelar 100% secara online.
Riset lembaga independen Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab South East Asia (J-PAL SEA) pada 2021 menemukan Kartu Prakerja meningkatkan peluang bekerja dan berwirausaha. Riset terhadap 47.750 sampel ini menunjukkan program meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan baru sebesar 18% dan peluang memiliki usaha sebesar 30%. Pendapatan peserta Kartu Prakerja juga berhasil ditingkatkan berkat pelatihan dalam program tersebut. J-PAL SEA menemukan rata-rata kenaikan pendapatan mencapai Rp 122.500 per bulan.