Momok resesi ekonomi yang akan terjadi pada 2023 menghantui dunia. Hal ini sudah diprediksi oleh berbagai lembaga internasional. Dana Moneter Internasional (IMF) perlambatan ekonomi global akan terjadi setelah meramalkan ekonomi dunia pada tahun depan hanya tumbuh 2,7%, menurun dari tahun ini yang diperkirakan sebesar 3,2%.
Tanda-tanda pelemahan ekonomi global juga sudah mulai terlihat, salah satunya terlihat dari indeks PMI Manufaktur yang melambat di banyak negara. Indeks PMI Manufaktur ini mencerminkan kinerja pabrik-pabrik, indeks di bawah 50 mengindikasikan pabrik-pabrik sedang terkontraksi.
Ditambah dengan ramai-ramai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan rintisan. Ekonom juga memprediksi tren pengurangan tenaga kerja masih bisa terjadi karena dampak resesi tahun depan.
Presiden Joko Widodo mewanti-wanti jajaran menterinya untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Pun demikian dengan masyarakat termasuk juga generasi dewasa muda atau generasi Z yang bakal menjadi angkatan kerja berikutnya.
Ibarat minim pengalaman namun harus menghadapi tantangan ekonomi yang maksimal, generasi Z harus berfikir kreatif untuk bertahan di masa resesi. Apa yang harus dilakukan? Simak selengkapnya dalam Data Explainer Katadata berikut ini!