ZIGI – Elon Musk pada akhirnya jadi membeli Twitter dengan kesepakatan awal yakni US$ 44 miliar (Rp668 triliun). Kabar ini diketahui dalam keterbukaan di bursa saham pada Selasa, 4 Oktober 2022 waktu setempat.
Elon Musk dan Twitter sebelumnya sempat berseteru serta akan menggelar sidang pada 17 Oktober 2022 terkait data tentang akun palsu yang tidak diberikan oleh perusahaan. Yuk simak artikelnya di bawah ini!
Baca Juga: Serba-serbi Elon Musk Beli Twitter Senilai Rp629 Triliun
Elon Musk Jadi Beli Twitter
Melansir dari Reuters, Elon Musk dikabarkan melanjutkan transaksi pembelian Twitter sesuai dengan kesepakatan pada April lalu. Dalam pengajuan yang dikonfirmasi di Securities and Exchange Commision (SEC) tercatat transaksi akan dilakukan di harga US$ 54,20 per saham alias kesepakatan awal.
Seperti yang diketahui, kesepakatan awal transaksi pembelian Twitter senilai US$ 44 miliar (Rp668 triliun). Berdasarkan laporan Reuters, pembelian Twitter untuk bertujuan untuk menghindari berbicara di depan pengadilan dan mengungkapkan ke publik terkait negoisasi dengan investor pendukung dalam rencana akuisisi Twitter.
Usai menyatakan pembelian Twitter pada April 2022 lalu, Elon Musk sempat membatalkan pembelian perusahaan karena pihak perusahaan selalu mengelak untuk memberikan data akun spam bot. Elon Musk juga mengatakan menilai klaim Twitter mengenai 5 persen pengguna aktif harian (mDAU) merupakan akun spam.
Sebelum keputusannya untuk membeli Twitter kembali, Elon Musk dan pihak perusahaan ini akan bertemu di persidangan Delaware’s Court Chancery pada 17 Oktober mendatang.
Rencana Menciptakan Aplikasi Segalanya ‘X’
Usai membeli Twitter, Elon Musk kembali membuat cuitan di akun pribadinya terkait rencana masa depan yang sudah dibuatnya diantaranya adalah dengan membuat aplikasi serba bisa bernama ‘X’. Namun Elon Musk belum memberikan keterangan secara resmi terkait aplikasi tersebut.
“Membeli Twitter adalah akselerator untuk membuat X, aplikasi serba bisa,” tulis Elon Musk dikutip Zigi.id dari Twitternya, @elonmusk.
Lebih lanjut, Elon Musk juga akan segera mengerjakan aplikasi serba bisa tersebut dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun mendatang.
“Twitter mungkin akan mempercepat ‘X’, tiga hingga lima tahun tapi saya bisa saja salah,” ujarnya dalam unggahan yang berbeda.
Meskipun CEO Tesla ini belum memberikan rencana rinci terkait perusahaan yang dipegangnya tersebut, ia menyebut layanan aplikasi itu bisa membebani pelaku bisnis dan pemerintah.
Di sisi lain, Elon Musk sebelumnya mengirimkan surat ke pihak Twitter pada Senin, 3 Oktober 2022 waktu setempat untuk melanjutkan transaksi perusahaan. Kedua belah pihak akan menjalani sidang pada Selasa pagi namun pihak hakim meminta keduanya melapor pada malam sebelumnya.
Elon Musk pada akhirnya jadi membeli Twitter dengan kesepakatan awal yakni US$ 44 miliar atau senilai Rp668 triliun dan berencana akan mengembangkan aplikasi serba bisa ‘X’.
Baca Juga: Elon Musk Digugat dan Diminta Batalkan Pembelian Twitter