ZIGI – Kondisi finansial seseorang di masa depan akan sangat bergantung akan apa yang ia lakukan hari ini. Bila dipersiapkan dengan baik, tentunya akan menuai hasil manis di masa depan. Namun bila keuangan tidak diatur dengan baik, bersiaplah untuk mengalami kiamat finansial di masa tua.
Agar terhindar dari hal semacam itu, Gen Z harus berhati-hati terhadap financial trap di usia muda. Financial Trap adalah pengelolaan keuangan yang buruk dan hanya akan menghasilkan jebakan finansial di masa depan nanti.
Lalu apa saja Financial Trap yang harus dihindari oleh para Gen Z? Berikut penjelasannya.
Belanja Impulsif
Semakin banyak yang kita miliki, semakin banyak kita menghabiskan. Perkataan ini mungkin menjadi salah satu hal yang sering dijumpai saat seseorang mendapatkan rezeki berupa hadiah atau kenaikan gaji.
Alih-alih menabung untuk masa depan, uang tersebut kita habiskan untuk membiayai belanja yang tidak produktif alias konsumtif. Barang yang kita beli pun akhirnya tidak berguna dan habis dimakan waktu.
Mengatur cashflow masuk dan keluar harus dilakukan sedini mungkin. Tindakan ini perlu agar menjaga keuangan tetap sehat. Menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran juga harus dilakukan secara tegas agar kondisi finansial tetap terjaga.
Berhutang Untuk Gaya Hidup
Memakai busana fashion terbaru ataupun mengendarai kendaraan keren memang menjadi salah satu daya tarik bagi para Gen Z. Namun terkadang hal ini malah menjebak seseorang agar rela berhutang besar dengan mencicil selama bertahun-tahun.
Memiliki kendaraan mahal dan fashion yang keren bukan hal yang salah, namun bila hal tersebut bukanlah kebutuhan primer dan tak sesuai dengan kemampuan finansial kita, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu sebelum membelinya.
Tindakan berhutang untuk gaya hidup ini juga semakin dimudahkan dengan menjamurnya berbagai produk pinjaman online, yang mempermudah orang untuk mendapatkan uang secara cepat.
Tidak hanya pinjaman online yang legal, namun pinjol illegal pun masih bertebaran. Maka itu, Gen Z harus waspada agar tidak terjerat tipu daya pinjaman online illegal agar tidak menyesal di kemudian hari.
Hutang bukanlah hal yang buruk, bila dilakukan untuk sesuatu yang produktif. Namun bila digunakan untuk hal-hal yang konsumtif, hutang akan menjadi bumerang yang akan mengejar kita di masa depan.
Investasi Karena FOMO
Sepanjang 2021 hingga 2022, berita kerap dihiasi oleh praktik investasi bodong yang dilakukan sejumlah kalangan, sebut saja kasus afiliator yang menjerat Indra Kesuma dan Doni Salamanan.
Sudah banyak orang yang menjadi korban dari investasi bodong ini. Agar dapat terhindar dari praktik semacam ini, Gen Z harus mampu membedakan antara investasi legal ataupun investasi illegal alias bodong.
Kejadian ini kerap terjadi karena beberapa orang menginginkan kemapanan secara instan dan tidak mau ketinggalan tren, atau sering disebut FOMO, Fear of Missing Out. Orang-orang terpukau dengan bagaimana suatu instrumen investasi dapat menghasilkan keuntungan dengan sangat cepat. Untuk itu, mereka tidak mau ketinggalan.
Tidak hanya investasi bodong saja, investasi yang tidak tepat sasaran juga dapat terjadi di instrumen investasi legal seperti, saham, emas, forex, ataupun tanah.
Ketidakmampuan seseorang dalam menganalisis kondisi pasar baik secara teknikal ataupun fundamental, dapat membuat investor rugi besar. Contohnya, kejadian ini bisa terjadi bila seseorang hanya ikut-ikutan saja masuk ke pasar saham, tanpa mengetahui resiko yang bisa ia hadapi.
Penggunaan Tabungan Yang Tidak Tepat
Menabung menjadi salah satu cara paling mudah bagi Gen Z mendapatkan keuntungan finansial di masa depan. Namun hal ini kerap gagal dilakukan karena sikap impulsif ketika berbelanja. Menyisihkan uang untuk tabungan adalah hal penting karena tabungan dapat menghindarkan kita dari berbagai resiko di masa depan.
Tabungan menjadi pegangan dikala kita membutuhkan dana darurat. Perlu diingat, tabungan adalah tabungan, tidak boleh digunakan selain untuk keadaan darurat.
Beberapa orang menggunakan tabungannya untuk berinvestasi. Hal ini tentu salah. Aktivitas menabung dilakukan agar seseorang memiliki cadangan dana untuk mengantisipasi resiko di masa depan, di lain hal, investasi memiliki unsur resiko yang tinggi. Maka keduanya memang haruslah dipisahkan.
Itu tadi empat financial trap yang harus kalian hindari, agar kondisi finansial kalian di masa depan tetap optimal.