Pendanaan Startup Tetap Mengalir di Masa Pandemi

Arofatin Maulina Ulfa
Oleh Arofatin Maulina Ulfa - Tim Riset dan Publikasi
8 Februari 2021, 13:19
Ilustrasi startup
123RF.com/Dejan Bozic

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret tahun lalu menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi di Tanah Air. Banyak usaha yang gulung tikar namun di sisi lain, sejumlah perusahaan rintisan atau startup tetap banjir pendanaan.

Menurut catatan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup lndonesia (Amvesindo), sebanyak 52 perusahaan rintisan menerima pendanaan hingga US$ 1,92 miliar atau sekitar Rp 28 triliun sampai dengan kuartal III 2020. Meskipun nilainya turun jika dibandingkan tahun 2019, hal ini merupakan sinyal positif di tengah ketidakpastian akibat pandemi.

Pada kuartal I 2020, terdapat 23 kesepakatan senilai Rp 18,7 triliun di sektor pendidikan, e-commerce, dan teknologi keuangan (fintech). Jumlahnya diperkirakan lebih besar karena terdapat 11 kesepakatan yang tidak disebutkan nilainya.

Memasuki kuartal II, sektor seperti software as a service (Saas), fintech, logistik, pendidikan, dan e-commerce mendapatkan kucuran dana sebesar Rp 1,4 triliun dari 33 kesepakatan. Sedangkan di kuartal III, terjadi 25 kesepakatan di bidang kecantikan, fintech, Saas, dan e-commerce dengan total investasi mencapai Rp6,8 triliun.

Amvesindo juga mencatat, sektor edukasi teknologi (edutech), e-commerce, dan kesehatan (healthtech) menunjukkan peningkatan popularitas. Adopsi digital menjadi salah satu cara startup untuk menarik minat pasar, meskipun produk yang dihadirkan masih harus ditingkatkan.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang healthtech, Alodokter misalnya, meraih perpanjangan pendanaan seri-C dari MDI Ventures. Pendanaan ini merupakan perpanjangan dari US$ 33 juta atau sekitar Rp 467 miliar pada 2019. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan umum.

Hingga saat ini lebih dari 30.000 dokter dan 1.500 rumah sakit serta klinik sudah terhubung dengan 27 juta pasien melalui platform Alodokter. Lebih dari 10 persen masyarakat Indonesia menggunakan Alodokter setidaknya satu kali sebulan. Penggunaan aplikasi ini didominasi pengguna wanita dan keluarga muda modern.

Selain Alodokter, stratup yang bergerak di bidang social commerce yakni PT Investree Radhika Jaya atau lebih dikenal sebagai Investree juga mendapatkan kucuran dana pada November 2020. Nilainya mencapai US$ 15 juta dari pemberi pinjaman (lender) Accial Capital.

Investor dari Amerika Serikat (AS) tersebut berfokus pada dampak dan pemanfaatan teknologi pada portofolio pinjaman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di negara-negara berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...