Polling Matchmaker Detikcom: Erick Thohir Cawapres Terfavorit

Tingginya approval rating terhadap Pemerintahan Jokowi menguntungkan posisi Erick Thohir dalam bursa cawapres.
Image title
Oleh Riri
27 Maret 2023, 17:50
Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir memberikan keterangan pers dalam Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Dalam kongres tersebut Erick Thohir resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI peri
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir memberikan keterangan pers dalam Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Dalam kongres tersebut Erick Thohir resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 setelah meraih 64 suara voters dari 87 voters.

Nama Erick Thohir unggul dalam polling calon wakil presiden (cawapres) dari program The Matchmaker milik Detikcom. Polling The Matchmaker telah berlangsung dalam dua tahap sejak Desember 2022, di mana para pemilih dapat memasangkan sendiri pasangan capres dan cawapres untuk Pemilu 2024.

Pada tahap pertama (1 Desember 2022-9 Februari 2023) yang melibatkan 5.504 pemilih, pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir dipilih sebagai pasangan favorit urutan pertama dengan 1.459 pemilih, diikuti pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir (819), Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo (409), Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (337), dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (253).

Di periode tersebut, Erick Thohir mendapat suara terbanyak untuk posisi cawapres dengan 2.355 suara, disusul Ridwan Kamil (803), Ganjar Pranowo (561), AHY (277), dan Andika Perkasa (241).

Pada polling tahap kedua (20 Februari-30 Maret 2023) yang melibatkan 7.131 pembaca, hasil sementara menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo naik ke urutan teratas dengan 2.955 suara, disusul Ganjar Pranowo-Erick Thohir (2.426), Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (1.163), Anies Baswedan-AHY (318 suara), dan Prabowo Subianto-Erick Thohir (70).

Advertisement

Disampaikan Pemimpin Redaksi Detikcom Alfito Deannova, kenaikan jumlah suara pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo terjadi ketika Presiden Joko Widodo memberikan sinyal dukungan ke Prabowo usai pertemuan ketiganya di Kebumen. Hanya saja, pasangan tersebut belum tentu terwujud mengingat keduanya berada di posisi teratas bursa capres.

Adapun, munculnya nama Erick Thohir sebagai cawapres terfavorit, menurut Alfito, lantaran Erick diuntungkan oleh tingginya approval rating terhadap Pemerintahan Jokowi yang mencapai 73%. "Peran dan posisi Erick Thohir sangat diuntungkan. Pak Jokowi secara praktis memberikan dukungan terhadap Erick Thohir," ujarnya, Minggu (26/3), dalam keterangan tertulis.

Tanpa menyebut nama secara langsung, kata Alfito, hampir semua peristiwa besar dari urusan kenegaraan hingga urusan keluarga, seperti pernikahan anak, Presiden Jokowi melibatkan Erick Thohir. Terlebih, Erick terpilih sebagai ketua PSSI. Dalam titik tertentu, hal ini memberikan keuntungan mengingat Erick berupaya untuk melakukan perbaikan di PSSI.

Di sisi lain, tiga capres yang unggul di berbagai survei, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies, tidak memiliki latar belakang ekonomi yang kuat. Kondisi itu dinilai akan menguntungkan cawapres yang punya latar belakang ekonomi. Ini lantaran publik menginginkan pemimpin ke depan adalah yang bisa membawa perubahan di bidang ekonomi dan lapangan kerja. 

"Misalnya Erick Thohir. Kita tahu sebelumnya beliau sangat aktif sebagai pengusaha dan kegiatan bisnis. Dengan ide-ide dan isu yang diangkat tepat sasaran, itu akan memberi dampak yang signifikan terhadap elektabilitas yang bersangkutan dan siapapun yang akan menjadi pasangannya," tambahnya.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi juga menyampaikan hal senada. Posisi cawapres akan menjadi kunci kemenangan sekaligus memastikan visi misi presiden bisa dieksekusi oleh pasangan capres dan cawapres terpilih.

Dalam survei yang dilakukan dua kali pada 9-16 Februari 2023 (melibatkan 1.220 responden) dan pada 12-18 Maret 2023 dengan 800 responden, nama Erick Thohir melesat tajam dalam dua bulan terakhir untuk posisi cawapres, terutama dalam simulasi lima nama.

Erick Thohir semula mendapat 12,9 persen pada November 2022, lalu naik masing-masing 13,2% dan 17,6% di Februari 2023. Pada simulasi 7 nama, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno yang awalnya di atas Erick, terlempar dari simulasi 5 nama lantaran elektabilitasnya menurun. Tinggal AHY bersaing ketat dengan Erick Thohir dengan selisih tiga persen.

"Basis dukungan terhadap cawapres, hanya Erick Thohir yang mengalami kemajuan paling besar. Ketika terjadi penurunan besar terhadap Ridwan Kamil, dukungan terhadap Erick Thohir meningkat paling besar, sedangkan terhadap calon lain relatif tidak banyak berubah," kata Burhanuddin.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait