Tantangan Digitalisasi, BRI Terus Perkuat Kapabilitas Talenta Digital
BRI terus melakukan transformasi digital, salah satunya dengan meningkatkan kapabilitas talenta digital melalui digital talent management. Menurut Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha, terdapat empat kerangka yang dioptimalkan oleh perusahaan.
Pertama, digital talent acquisition yakni membangun framework rekrutmen dengan memperkuat proses seleksi untuk memastikan standar kompetensi teknis.
Kedua, digital talent development yakni membangun standar kompetensi IT dan kurikulum aturan digital dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang mendukung new way of learning.
Ketiga, digital talent strategy yang mematangkan perencanaan talenta digital dan mengadopsi digital culture secara berkelanjutan dengan mengembangkan platform kolaborasi yang terintegrasi.
Keempat, digital talent branding dengan mengembangkan employee value proposition untuk menarik talenta digital terbaik agar turut serta bergabung dan berkontribusi.
“Spesifik untuk talenta digital di bidang cyber security, BRI terus melakukan improvisasi untuk memperkuat kompetensi melalui penetapan kurikulum teknis untuk roles cyber security specialist dan DevSecOps specialist, menyediakan program pembelajaran yang berkelanjutan, dan menyiapkan career framework untuk roles tersebut,” ujar Arga dalam keterangan tertulis, Kamis (18/5).
Arga menambahkan, pengetahuan digitalisasi pada dasarnya sudah ditanamkan kepada seluruh pekerja di mana sekitar 95 persennya merupakan generasi milenial. Berdasarkan riset, generasi ini mudah dalam menerima digitalisasi sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari.
Arga mencontohkan, di Direktorat Digital dan Teknologi Informasi yang dia pimpin kini telah mempekerjakan sekitar 1.500 Insan BRILiaN (pekerja BRI) di luar sumberdaya dari pihak ketiga.
Jumlah ini cenderung meningkat beriringan dengan kebutuhan nasabah yang semakin tinggi. Pihaknya pun terus bekerja sama dengan human capital (HC) dalam menerapkan manpower planning.
Arga mengatakan, seluruh talenta BRI adalah talenta digital. Hal ini merupakan buah dari bagaimana perusahaan menanamkan digital mindset kepada seluruh pekerja.
“Tidak bisa tidak, DNA digital ini harus dimiliki para Insan BRILiaN karena detik ini tidak ada satupun layanan perbankan kami yang tidak di-deliver digital dalam berbagai bentuk dan sarananya,” katanya.
Selanjutnya, biaya tenaga kerja akan disesuaikan dengan kecenderungan pergerakan kebutuhan tersebut. Dalam praktiknya, Arga membutuhkan peran-peran yang kritikal dan specialized untuk membantu melanjutkan transformasi digital di BRI seperti cybersecurity specialist, blockchain specialist, cloud engineer, dan data specialist.