Bentoel Menolak Disebut PHK Karyawan
KATADATA ? PT Bentoel International Investama Tbk menolak disebut telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Perseroan mengaku sekitar 970 karyawan tetap perseroan menerima program pengunduran diri suka rela.
?Dengan demikian ini bukanlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Tetapi suatu program pengunduran diri suka rela, yang ditawarkan kepada karyawan, dimana bergantung pada pilihannya karyawan sendiri,? Sekretaris Perusahaan Bentoel Yusuf Salman, dalam keterangannya, Jumat (12/9).
Perseroan mengaku program pengunduran diri suka rela ini juga ditawarkan dengan sejumlah kompensasi. Meski tidak menyebut besaran kompensasinya, namun perseroan menjamin paket kompensasi akan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Selain kompensasi, perseroan juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan kepada karyawan tersebut. Hal ini dilakukan agar karyawan yang mengundurkan diri tersebut bisa mengelola keuangannya sendiri.
Program pengunduran diri sukarela ini ditawarkan perusahaan sebagai kelanjutan dari hasil kajian ulang dan konsolidasi pabrik-pabrik sigaret kretek mesin (SKM) di Malang. Konsolidasi pabrik yang ini akan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini sangat menentukan kelangsungan bisnis Perseroan.
Kinerja keuangan perseroan memang kurang baik. Sejak 2012, perseroan selalu mengalami kerugian. Hingga semester I tahun ini sebenarnya perseroan membukukan peningkatan pendapatan dibandingkan semester I tahun lalu hingga 19,9 persen, menjadi Rp 6,75 triliun.
Namun, peningkatan beban lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatannya. Beban pokok penjualan sepanjang semester I-2014 mencapai Rp 6,16 triliun, naik 27,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,82 triliun.
Makanya hingga semeseter I-2014 perseroan masih memngalami rugi bersih sebesar Rp 856,3 miliar. Bahkan rugi bersih ini lebih tinggi 59,5 persen dibandingkan semester I tahun lalu.
