Pasca Diperingatkan Moody’s, BI Pertahankan Bunga Acuan 4,25%

Desy Setyowati
19 Oktober 2017, 19:36
Bank Indonesia
Arief Kamaludin | Katadata

Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan BI 7 Days Repo Rate di level 4,25% dalam rapat yang digelar pada 18-19 Oktober. Keputusan tersebut dinilai konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, mendorong pemulihan ekonomi, dan dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, tingkat bunga acuan saat ini memadai untuk menjaga laju inflasi sesuai sasaran yakni 3-5% tahun ini dan defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD) di level yang sehat.

Keputusan tersebut juga dibuat dengan mempertimbangkan risiko global. "Bank Indonesia tetap mewaspadai sejumlah risiko, baik yang berasal dari global terkait rencana pengetatan kebijakan moneter dan reformasi fiskal di AS serta tekanan geopolitik di Eropa dan semenanjung Korea,” kata Dody dalam Konferensi Pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/10).

Selain itu, ia menambahkan, BI juga mempertimbangkan risiko domestik berupa berlanjutnya konsolidasi sektor korporasi dan perbankan. Hingga Agustus lalu, pertumbuhan kredit tercatat masih rendah yaitu 8,3% secara tahunan, hanya sedikit lebih baik dari buolan sebelumnya yaitu 8,2%. Di sisi lain, rasio kredit seret (Non-Performing Loan/NPL) masih tinggi yaitu di level 3%.

Di samping mempertahankan bunga acuan, BI juga mempertahankan bunga fasilitas simpanan (deposit facility) di level 3,5% dan bunga fasilitas pinjaman (lending facility) di level 5%.

Adapun BI telah berkali-kali memangkas BI 7 Days Repo Rate. Terakhir kali, pemangkasan dilakukan pada September lalu yaitu sebesar 0,25%. Dengan demikian, BI 7 Days Repo Rate sudah dipangkas sebanyak 2% sejak tahun lalu.

Seiring dengan langkah agresif tersebut, lembaga pemeringkat dunia Moody's memberikan peringatan. Dalam keterangan resminya, Moody’s menilai BI perlu berhenti sejenak memangkas bunga acuan. BI perlu berhati-hati melonggarkan kebijakan moneter saat kebijakan moneter bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) lebih hawkish alias cenderung berubah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...