Bantuan Pangan Nontunai Sasar 10 Juta Keluarga, Peran Bulog Berkurang

Michael Reily
14 Desember 2017, 09:32
Beras Bulog
Arief Kamaludin | Katadata

Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bakal mulai dijalankan tahun 2018. Rencananya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bakal diperluas jumlahnya secara bertahap hingga 10 juta unit.

Sekretaris Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kementerian Sosial, Mokhamad Royani menyatakan target Januari 2018 akan melanjutkan jumlah percobaan 2017 sebanyak 1,2 juta keluarga. “Kami siap, pada 25 Januari nanti akan mulai menyalurkan rekening BPNT ke Keluarga Penerima Manfaat,” kata Royani di Jakarta, Rabu (13/12).

Penyaluran bantuan akan dilakukan secara bertahap dan ditingkatkan menjadi 3,9 juta keluarga pada Februari. Kemudian, bertambah lagi 3,3 juta menjadi 7,2 juta keluarga pada Maret. Pada Agustus, jumlah 10 juta keluarga ditargetkan akan mendapat akses BPNT.

“Itu akan bertahan sampai akhir tahun dan jumlah sisanya sebanyak 5,5 juta KPM akan menunggu evaluasi dari Presiden,” kata Royani.

(Baca juga: Aturan Mendag soal HET Tak Efektif, Beras Masih Dongkrak Inflasi)

Data yang digunakan untuk penentuan keluarga penerima manfaat adalah melalui data per daerah milik Badan Pusat Statistik (BPS). Penerima BPNT adalah 25% keluarga termiskin, sesuai dengan kondisi ekonomi di tiap daerah.

Sejauh ini, Royani menyebutkan ada 7,2 juta keluarga penerima manfaat di total 271 kabupaten/kota, namun yang sudah diverifikasi dan validasi baru pada 115 kabupaten/kota. Secara bertahap, data penerima BPNT akan diberikan kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Himbara akan melaksanakan 3 tahapan, yaitu pengecekan data, penempatan KPM sesuai daerah, dan pelaksanaan rekening kolektif. “Setelah itu, kartu dicetak dan siap didistribusikan ke KPM,” ujar Royani.

Target bantuan keseluruhan pemerintah pada 2017 seharusnya diberikan kepada 15,5 juta keluarga penerima manfaat. Sisa 5,5 juta keluarga bakal diberikan bantuan sosial Bulog dengan program Beras Sejahtera (Rastra).

Grafik: Harga Beras Rata-Rata Kualitas Medium II per Provinsi (7 Des 2017)
Harga Beras Rata-Rata Kualitas Medium II per Provinsi (7 Des 2017)

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso mengungkapkan sistem Rastra bakal digantikan dengan program bantuan sosial, namun penyalurannya tetap dalam bentuk beras. “Tahun depan jatah bantuan sosial diberikan kepada Bulog dalam kuantum 960 ribu ton,” kata Karyawan.

Nantinya, jatah Rastra Bulog untuk 14,2 juta keluarga pada 2017 juga akan menurun kuantitasnya secara bertahap. Pada Agustus 2018, Bulog hanya akan menyalurkan bantuan untuk 5,5 juta keluarga.

Tahun depan, Bulog juga bakal berfokus dalam bisnis beras secara komersial. Rencananya, 700 ribu hingga 1 juta ton beras akan dijual ke masyarakat.

(Baca juga: Kekurangan Stok Beras Medium, Indonesia Butuh Impor)

Data Bulog, pada 2015 beras komersial Bulog sebanyak 701.462 ton, tahun lalu hanya 8.224 ton. Pada 2017, Bulog pun sudah memproduksi beras komersial sebanyak 105.404 ton.

Karyawan menjelaskan perusahaan pelat merah itu sedang menunggu langkah pemerintah selanjutnya untuk tugas penyerapan gabah petani. “Untuk target ketersediaan stok bulog akan berhitung pada kebutuhan pasar dan saya yakin pemerintah memperhatikan kami,” ujarnya.

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah dana dari pemerintah bagi keluarga miskin sebesar Rp 110 ribu setiap bulannya. Dana tersebut disalurkan melalui rekening di bank-bank pemerintah dan hanya dapat digunakan untuk membeli bahan pangan tertentu seperti beras, telur, minyak goreng, dan gula di e-Warong, kelompok usaha / pedagang yang terdaftar.

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...