Dorong Pemulihan Ekonomi Domestik, BI Tahan Bunga Acuan 4,25%

Rizky Alika
22 Maret 2018, 18:58
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, BI 7 Days Repo Rate, di level 4,25% meskipun bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), telah kembali menaikkan bunga acuannya sebesar 0,25% ke level 1,5-1,75%.

BI memandang pelonggaran kebijakan moneter yang ditempuh sebelumnya memadai untuk terus mendorong momentum pemulihan ekonomi domestik. Ke depan, BI tetap fokus menjaga stabilitas perekonomian yang menjadi landasan utama bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Advertisement

"Sejumlah risiko tetap perlu diwaspadai, baik yang bersumber dari eksternal seperti peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global dan kecenderungan penerapan inward-oriented trade policy (kebijakan perdagangan yang berorientasi ke dalam) di sejumlah negara, maupun dari dalam negeri terkait kenaikan inflasi," kata Kepala Departemen Komunikasi Agusman di kantornya, Jakarta, Kamis (22/3).

(Baca juga: Ekonom Prediksi BI Bakal Tahan Sementara Bunga Acuan 4,25%)

BI memperkirakan pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal I 2018 tumbuh lebih baik dari kuartal yang sama tahun sebelumnya, didorong oleh investasi dan konsumsi pemerintah yang meningkat, konsumsi swasta yang stabil, dan kinerja ekspor yang tetap positif.

Konsumsi swasta diperkirakan akan meningkat seiring dengan adanya pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Sementara itu, konsumsi pemerintah akan didorong oleh peyaluran bantuan sosial dan dana desa. Secara keseluruhan tahun, BI perkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar 5,1-5,5%.

Di sisi lain, inflasi diperkirakan tetap berada dalam kisaran target yakni 2,5-4,5% secara tahunan. Februari lalu inflasi tercatat 0,17% secara bulanan, turun dari Januari yang sebesar 0,62%. “Koordinasi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi akan terus diperkuat, terutama sebagai antisipasi risiko meningkatnya inflasi volatile food,” kata Agusman.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement