Belum Pasti Dukung Prabowo, PKS Jajaki Bangun Koalisi Baru

Dimas Jarot Bayu
12 April 2018, 19:00
Prabowo
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berbincang bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kedua kanan), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kiri) di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini belum mendeklarasikan dukungannya kepada Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2019. PKS masih mencari peluang berkoalisi dengan partai di luar Gerindra dan mendukung calon lain.

"Dalam politik tidak ada yang pasti. Jadi segala kemungkinan (lain) bisa terjadi," kata Direktur Pencapresan PKS Suhud Alynudin usai bertemu Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) di kantornya, Jakarta, Kamis (12/4).

Salah satu tokoh yang dipertimbangkan PKS sebagai capres yakni mantan Panglima Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. "Saya kira politik itu dinamis. Kami tidak bisa mengatakan tertutup atau tidak tertutup, tapi peluang (Gatot) selalu ada," kata Suhud.

(Baca juga: Dilobi Relawan, PKS Tampung Usulan Gatot Nurmantyo sebagai Capres 2019)

Padahal, sejak tahun lalu PKS menyatakan berkoalisi dengan Gerindra dalam Pilpres 2019. Gerindra pun telah secara resmi memberikan mandat kepada Prabowo untuk maju sebagai capres dalam Rapat Koordinasi Nasional di Hambalang, Jawa Barat, Rabu (11/4).

Suhud mengatakan, peluang bagi PKS untuk tetap berkoalisi dengan Gerindra akan ditentukan dari komunikasi antarpara pimpinan partai tersebut. Menurut Suhud, jika komunikasi berjalan baik, maka dalam waktu dekat PKS akan mendeklarasikan pengusungan Prabowo sebagai capres.

Namun demikian, PKS tetap membuka komunikasi dengan partai lainnya, seperti Demokrat dan Partai Amanat Nasional. Bila ketiga partai membangun koalisi maka akan memenuhi syarat ambang batas pencalonan dalam Pilpres 2019. Sebagai catatan, dalam pemilihan legislatif 2014, PKS memperoleh suara 6,79%, PAN (7,59%) dan Demokrat (10,19%).

(Baca juga: Beda Sikap soal Cawapres, PKS Klaim Masih Solid dengan Gerindra)

Suhud menyatakan, PKS akan mempertimbangkan pilihan terbaik apakah tetap bersama Gerindra atau membuka poros baru. "Masih ada waktu dua sampai tiga bulan ke depan. Masih dinamis," kata Suhud.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...