Polisi: Kerusuhan di Mako Brimob Tak Didalangi ISIS
Kepolisian RI masih melakukan proses negosiasi dengan para narapidana terorisme yang membuat kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Narapidana terorisme bentrok dengan petugas Rutan Mako Brimob pada Selasa malam (8/5), sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, negosiasi dilakukan agar para narapidana dapat tenang dan mengikuti semua aturan. “Kami lakukan soft approach. Pendekatan dan upaya lain juga sudah kami lakukan,” kata Iqbal di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5).
Menurut Iqbal, saat ini situasi di Rutan Mako Brimob dapat dikendalikan. Dia membantah jika polisi menambah personil untuk pengamanan di Rutan Mako Brimob. Rencana pengamanan dan strategi yang dipakai kepolisian masih melalui pendekatan persuasif. “Karena ini napi terorisme sehingga kami harus punya strategi khusus,” ujar Iqbal.
Dia juga menepis kabar kerusuhan tersebut didalangi oleh kelompok militan ISIS. Kabar itu sebelumnya beredar melalui situs kelompok intelijen SITE berdasarkan laporan kantor berita Amaq News Agency milik ISIS.
Dalam laporan tersebut dijelaskan bahwa terjadi baku tembak yang cukup sengit antara anggota ISIS dengan Densus 88 di Rutan Mako Brimob.
Iqbal mengatakan, pemicu kerusuhan hanya karena masalah titipan makanan narapidana terorisme yang belum diberikan oleh petugas Rutan. Ketika itu, titipan makanan harus diverifikasi sesuai prosedur. Namun narapidana terorisme tak terima dan mengajak rekan-rekannya untuk melakukan kerusuhan.