RDG Tambahan BI Diprediksi untuk Kerek Bunga dan Antisipasi Fed Rate

Rizky Alika
28 Mei 2018, 14:54
Bank Indonesia
Agung Samosir|KATADATA

Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan pada Rabu (30/5). Perhelatan ini membuka peluang kenaikan kembali bunga acuan BI 7 Days Repo Rate untuk meredam arus keluar dana asing dari pasar keuangan domestik yang telah menekan kurs rupiah.

Ekonom yang kini menjabat Project Consultant Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memprediksi BI bakal kembali menaikkan BI 7 Days Repo Rate sebesar 0,25% ke level 4,75%. Sebab, “Kenaikan BI 7 Days Repo Rate sebesar 0,25% pada pertengahan Mei lalu belum cukup untuk mengurangi arus keluar modal asing dari pasar keuangan Indonesia,” kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (28/5).

(Baca juga: Gubernur Baru BI Gelar RDG 30 Mei, Peluang Bunga Acuan Naik Lagi)

RDG tambahan digelar menjelang rapat rutin petinggi bank sentral AS, Federal Open Market Committee (FOMC), pada 12-13 Juni mendatang. Pelaku pasar melihat peluang kenaikan lebih lanjut bunga acuan AS, Fed Fund Rate, dalam rapat tersebut. Adapun ekspektasi kenaikan bunga acuan AS telah memicu arus keluar dana asing dari pasar keuangan negara-negara ekonomi berkembang mulai akhir Januari 2018.

Eric meyakini kenaikan bunga acuan total 0,5% pada Mei tidak akan banyak berdampak terhadap laju ekonomi. “Dampak negatifnya pada pertumbuhan ekonomi relatif kecil karena magnitude-nya kecil,” ujarnya. Tahun ini, pemerintah membidik pertumbuhan ekonomi di level 5,4% atau lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu yang sebesar 5,07%.

Prediksi senada disampaikan Ekonom Bank Permata Josua Pardede. Ia melihat potensi kenaikan BI 7 Days Repo Rate sebesar 0,25% menjadi 4,75%. “Dengan kenaikan suku bunga kebijakan BI tersebut, diharapkan dapat menahan laju capital flight dari dalam negeri mengingat kenaikan suku bunga akan membuat aset investasi dalam denominasi rupiah cenderung akan lebih atraktif,” kata dia.  

Menurut dia, kebijakan tersebut perlu diambil BI sekalipun ekspektasi inflasi cenderung terkendali dalam target sasaran, guna menjaga stabilitas makro ekonomi. Adapun untuk mendukung pertumbuhan kredit dan pemulihan ekonomi, BI diyakini bakal mengimplementasikan kebijakan makro prudensial yang lebih longgar.

Ia pun melihat pelaku pasar mulai merespons positif potensi kenaikan BI 7 Days Repo Rate. “Sentimen pasar membaik dikonfirmasi oleh penguatan nilai tukar rupiah ke bawah level 14.000 per dolar AS, serta penurunan imbal hasil SUN sekitar 50 basis poin dalam tiga hari terakhir,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...