Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau, BMKG Pasang Sensor

Hari Widowati
2 Januari 2019, 08:31
Tsunami Selat Sunda
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Petugas memeriksa data rekam seismograf pemantau aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Pos Pengamatan GAK Pasauran, Serang, Banten, Selasa (25/12/2018).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang sensor water level dan sensor curah untuk mengantisipasi dini dampak erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap tinggi gelombang laut. Pemasangan sensor ini juga dilakukan untuk memantau potensi tsunami senyap yang mungkin terjadi akibat longsoran Gunung Anak Krakatau.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan alat sensor tersebut dipasang di Pulau Sebesi di Selat Sunda dan bisa live ke server Automatic Weather Station (AWS) Rekayasa di BMKG. Pascatsunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018, BMKG merintis sistem peringatan dini akibat longsoran lereng Gunung Anak Krakatau yang dinamakan Indonesia Seismic Information System (InaSEIS). Sistem ini beroperasi di Selat Sunda berbasis pemantauan intensitas gempa skala lokal.

"Hingga saat ini di dunia belum ada sistem peringatan dini tsunami akibat longsoran lereng vulkanik. Namun, BMKG merancang permodelan mandiri," kata Daryono sebagaimana dikutip Antara, Rabu (2/1). BMKG berharap sistem yang dirintis ini dapat bermanfaat dan memberikan peringatan dini jika terjadi tsunami di Selat Sunda.

Menurut Daryono, hingga saat ini gempa bumi maupun tsunami belum bisa diprediksi. Jadi, jika banyak beredar terkait prediksi gempa dan tsunami, sebaiknya masyarakat mengabaikan saja berita tersebut.

BMKG dan Badan Geologi terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau. Masyarakat juga bisa mendapatkan informasi dan memantau perkembangan beritanya dari aplikasi InfoBMKG dan aplikasi Magma Indonesia.

(Baca: BMKG Diminta Pasang Pengukur Ketinggian Air Laut Antisipasi Tsunami)

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...