Temui Jokowi, Politisi PKB Agus Suparmanto Diminta Urus Perdagangan
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Agus Suparmanto hadir di Istana Merdeka pada pukul 15.52 WIB. Dalam pembicaraannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Agus menyatakan dirinya diminta untuk mengurusi soal perdagangan dalam susunan kabinet baru periode 2019-2024.
"Untuk mendukung program Presiden, kami akan majukan komoditas dalam negeri sehingga ekspor lebih baik," kata dia di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/10).
Selain itu, ia dan Jokowi juga membahas komoditas di dalam dan luar negeri maupun bidang internasional. Meski begitu, ia enggan menjelaskan secara detail apakah posisi yang ditawarkan merupakan kursi menteri perdagangan. Menurutnya, detail penugasan akan diumumkan oleh Jokowi pada esok hari.
Peningkatan kinerja ekspor saat ini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Lesunya ekspor menjadi salah satu penyebab meningkatnya defisit neraca perdagangan Indonesia.
(Baca: Deret Calon Menteri dari PKB yang Incar 6 Kementerian )
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pada September 2019 defisit sebesar US$ 160 juta, memburuk dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan surplus US$ 85 juta. Defisit tersebut terutama disebabkan kinerja ekspor yang turun, sementara impor mulai meningkat.
Pada September 2019, ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 14,1 miliar turun 1,21% dibanding bulan sebelumnya atau 5,74% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, impor pada September tercatat masih meningkat 0,63% dibandingkan bulan sebelumnya atau turun 2,41% dibanding periode yang sama tahun lalu.
(Baca: Kakak Cak Imin Bertemu Jokowi Bahas soal Masyarakat Desa)
Agus merupakan politisi ketiga dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menemui Jokowi hari ini. Sebelumnya, turut hadir ke istana, Ida Fauziah dan kakak kandung Muhaimin Iskandar, yakni Abdul Halim Iskandar.
Adapun sejak Senin pagi (21/10) hingga Selasa malam (22/10) pukul 19.33 WIB, tercatat sudah ada sekitar 32 tokoh yang menyambangi Istana Negara. Sebagian mereka diketahui berasal dari kalangan politisi dan sebagian lainnya dari kalangan profesional.
