Salurkan Bansos, LinkAja Targetkan Face Biometrik Gapai 70% Penduduk

Cindy Mutia Annur
17 Desember 2019, 21:55
LinkAja, Bansos, face biometric
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengunjung melakukan transaksi menggunakan layanan keuangan berbasis elektronik LinkAja saat peluncuran di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (30/6/2019).

 PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) alias LinkAja telah melakukan uji coba penyaluran bantuan sosial (bansos) dengan menggunakan fitur verifikasi berupa pengenalan wajah (face biometric) sejak Agustus lalu. Perusahaan menargetkan mekanisme ini bisa diterapkan secara luas, tahun depan.

Chief Operating Officer LinkAja Haryati Lawidjaja mengatakan, lewat fitur tersebut, proses verifikasi penerima bansos bisa dilakukan dengan memindai (scan) wajah untuk melihat kesesuaiannya dengan data daerah. Pemindaian ini layaknya pemindaian kode QR saat ingin membayar suatu transaksi.

Haryati menjelaskan, uji coba face biometric untuk bansos telah dilakukan di tiga kota, yakni Sleman, Madiun, dan Penajam Paser. "(Targetnya) tahun depan kami bisa meliputi sekitar 70% populasi di Indonesia," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/12).

(Baca: Persaingan Bisnis Dompet Digital Makin Ketat dan Mengerucut)

Ke depan, program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) maupun bantuan sosial lain dari pemerintah bakal didistribusikan dengan menggunakan fitur verifikasi ini. "Tujuannya, untuk mempermudah penyaluran bansos dari pemerintah secara tepat sasaran dan waktu," ujarnya.

Selama ini, proses verifikasi untuk distribusi bansos masih secara manual yakni dengan menggunakan kartu atau pin tertentu. Sedangkan, hal itu kerap dianggap menyulitkan penerima bansos yang mayoritas adalah ibu-ibu dan kaum manula yang sering lupa membawa kartu atau pin untuk akses bansosnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...