Kurangi Curah Hujan di Jakarta, BPPT Siap Lakukan Modifikasi Cuaca
Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan kesiapan untuk melakukan modifikasi cuaca guna mengurangi curah hujan di Jakarta. Tingginya curah hujan menyebabkan banjir di Jakarta sehingga 60 ribuan warga harus mengungsi.
Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan komando ada di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Kami prinsipnya kapan pun siap. Sore diputuskan, paginya kami langsung operasi,” kata Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto di Jakarta, Kamis (2/1).
Ia menjelaskan, modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan berbeda dengan modifikasi cuaca untuk menambah curah hujan. “Kalau mengurangi jumlah hujan musuhnya itu datang bertubi-tubi. Kami pernah melakukan itu di tahun 2013 dengan beberapa pesawat, karena (awan) terus-menerus datang dan kami hujankan awan-awan di luar Jabodetabek,” ujarnya.
(Baca: BMKG: Waspadai Potensi Hujan Ekstrem hingga Pertengahan Februari 2020)
Meski begitu, ia mengatakan, pengurangan curah hujan ketika itu cukup signifikan. Walaupun operasi hanya bisa dilakukan dari pagi hari hingga pukul 19.00 malam. “Setelah itu kami sudah tidak bisa apa-apa lagi,” kata dia. Untuk bisa melakukan operasi tersebut, dibutuhkan minimal dua pesawat. Maka itu, operasi bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat dan Angkatan Udara.
Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Jorry Soleman Koloay mengatakan, sejak pagi tadi, pihaknya telah menyiapkan dua pesawat untuk kebutuhan modifikasi cuaca. "Mudah-mudahan siang bisa digerakkan melihat wilayah dan area yang untuk dilaksanakan kegiatan modifikasi cuaca," kata dia.
Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo menjelaskan curah hujan pada Selasa, 31 Desember 2019 hingga Rabu, 1 Januari 2020 merupakan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Ia mencontohkan, curah hujan daerah di sekitar Bandara Halim mencapai 377 milimeter (mm), Taman Mini sekitar 350 mm dan Jati Asih 270 mm.
(Baca: Masih Tergenang Banjir, Ini Ruas Tol yang Ditutup Jasa Marga)
Curah hujan di Halim lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya saat terjadi banjir besar. Pada 1996, curah hujan mencapai 216 mm per hari, 2002 mencapai 168 mm per hari, 2007 mencapai 340 mm perhari, dan 2008 mencapai 250mm per hari. Lalu curah hujan saat banjir 2013 mencapai 100 mm per hari, 2015 mencapai 277 m per hari, dan 2016 mencapai 100-150 mm per hari.