Kerek Harga Ayam, Perusahaan Peternakan Sepakat Tahan Penjualan
Beberapa perusahaan peternakan terintegrasi (integrator) dan para peternak sepakat menahan sementara penjualan ayam di wilayah Jawa. Langkah tersebut untuk meningkatkan harga ayam di level peternak.
Kesepakatan tersebut dibuat oleh perusahaan integrator Charoen Pokphand Indonesia, Japfa Comfeed Indonesia, dan Malindo Feedmil, dengan para peternak yang tergabung dalam Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar). Kesepakatan ini dibuat dalam diskusi pada Rabu (22/1).
Berdasarkan dokumen hasil rembug perunggasan yang diterima katadata.co.id, untuk wilayah Jawa Barat, penjualan ayam ukuran 1,2 kilogram (kg) ke bawah ditahan selama empat hari, terhitung sejak Kamis (23/1) kemarin.
(Baca: Harga Ayam Anjlok, Peternak Bakal Kembali Demonstrasi ke Pemerintah)
Ayam bisa dikeluarkan dengan ketentuan harga terendah Rp 16 ribu/kg atau dipotong di Rumah Potong Ayam (RPA) sendiri.
Di wilayah Jawa Tengah, harga jual ayam terendah ditetapkan Rp 16 ribu/kg mulai Kamis kemarin. Sedangkan, harga jual ayam terendah di Jawa Timur sebesar Rp 16.500/kg.
Untuk Jawa Tengah, CPI, Japfa, dan Malindo tidak melakukan penjualan ayam hidup (live bird ) pada Kamis (23/1). Kemudian, perusahaan ayam Suja, Sierad, Wonokoyo, Cibadak, Sinta, New Hope, peternak mandiri (Iping Group, Patriot, UMI, Mustika, S3, Sidoagung, Januputro, Ganesha dan Widodo Makmur) tidak melakukan penjualan ayam hidup pada Jumat (24/1).