Harga Emas Naik, Nasabah Tabungan Emas Pegadaian Melonjak 170%

Perusahaan gadai milik negara, PT Pegadaian, menyatakan telah memiliki 4,6 juta nasabah tabungan emas per akhir 2019. Jumlah tersebut melonjak 170% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 1,7 juta. Lonjakan nasabah terjadi seiring tren kenaikan harga emas dunia.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyatakan perusahaan menargetkan jumlah nasabah tabungan emas tumbuh 31% tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan menambah jumlah mitra berupa penyedia platform digital.

Kerja sama ini untuk semakin memudahkan masyarakat menabung emas secara online. “Sudah ada dua hingga tiga yang sedang mengantre (untuk berkolaborasi)," kata dia dalam acara paparan kinerja perusahaan, di Jakarta, Kamis (13/2).

(Baca: Virus Corona Buat Harga Emas Bersinar)

Adapun pada 2019, jumlah saldo emas yang dimiliki nasabah tercatat sebanyak 4,3 ton, atau naik 57% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 2,1 ton. Sedangkan, emas yang terjual sebanyak 7,8 ton atau naik 95%.

Kuswiyoto menjelaskan bahwa tabungan emas merupakan salah satu alternatif investasi yang sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Apalagi, tabungan emas sudah bisa dimiliki dengan membeli 0,01 gram emas. Tabungan emas juga disebut sebagai instrumen investasi yang cukup likuid.

"Kalau kami lihat saldo yang mengendap di tabungan emas lebih dua kali lipat. Karena prinsipnya jual, beli, titip," ujarnya.

(Baca: Pegadaian Bakal Terbitkan Surat Utang Total Rp 10 Triliun hingga 2021)

Kemudahan investasi emas saat ini disebutnya mendorong lebih banyak kaum laki-laki berinvestasi emas. Sebelumnya, investasi emas didominasi kaum perempuan. Saat ini, jumlah nasabah tabungan emas cukup seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Secara keseluruhan, nasabah Pegadaian mencapai 13,86 juta pada 2019. Perusahaan menargetkan jumlah nasabah naik 15,8% tahun ini.