Beda Pendapat dengan WHO soal Virus Corona, Ini Penjelasan Kemenkes

Image title
1 Maret 2020, 14:56
covid-19, sars-cov-2, turis jepang dari bali, virus corona
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Ilustrasi. Seorang pria Jepang diketahui terinfeksi virus corona beberapa hari setelah kembali berwisata dari Bali.

Kementerian Kesehatan meminta perbedaan pendapat dengan Badan Kesehatan Dunia atau WHO terkait virus corona yang menyerang pria Jepang setelah pulang berwisata dari Bali tak dipermasalahkan. Pihaknya kini fokus terhadap penanganan pencegahan penyebaran wabah yang telah membunuh hampir 3.000 orang di seluruh dunia itu. 

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan virus Covid-19 yang saat ini menyebar merupakan nama penyakit. Sedangkan penyebab penyakit tersebut dinamakan virus SARS CoV-2 atau virus Corona tipe II.

"Kalau mau baca manualnya WHO. Covid-19 itu adalah nama penyakit. Penyebabnya virus yang namanya SARS CoV tipe II. Sampai di sini paham?" ujar Yurianto kepada Katadata.co.id, Minggu (1/3).

Namun, menurut dia, ada seorang ahli yang menyebut virus Corona tipe II berbeda dengan jenis Covid-19 yang berasal dari kota Wuhan, Tiongkok. Perbedaan tersebut terjadi akibat mutasi dari penyebaran virus itu.

"Salah satu tandanya adalah masa inkubasinya adalah bisa lebih dari 14 hari. Terus beberapa kasus gejalanya ringan, bahkan ada tanpa gejala tapi positif. Itu kalau berbicara tentang virusnya," kata dia. 

(Baca: Korban Tewas Virus Corona Hampir 3.000, AS Laporkan Kematian Pertama)

Penjelasan ini diberikan merepsons pertanyaan terkait pernyataan Yuri sebelumnya terkait virus yang menyerang pria Jepang setelah berwisata ke Bali. Ia sempat menyebut pria itu terinfeksi virus SARS CoV-2 yang berbeda dengan virus pada kasus corona di Wuhan. 

Padahal, dalam situs WHO dijelaskan bahwa covid-19 adalah nama penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2. Perbedaan nama virus dan penyakit ini sama halnya dengan penggunaan nama virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS.

Yuri pun meminta perbedaan pendapat yang sebelumnya dilontarkannya tak dipersoalkan. "Yang dipentingkan itu penanganan dugaan penyebaran. Bukan masalah nama. Karena apapun namanya ancamannya sama," kata dia.

(Baca: Insentif Diskon Tarif Pesawat 50% Berlaku Mulai Besok, 1 Maret)

Di sisi lain, Pendiri Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Herawati Sudoyo menjelaskan Covid-19 dengan SARS CoV-2 atau virus Corona tipe II pada dasarnya sama. Covid-19 merupakan nama penyakit dari virus yang SARS CoV-2 atau virus Corona tipe II yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok.

"Tapi kalau kita berbicara mengenai deteksi virus, kita jawab dengan SARS corona virus tipe dua. Makanya namanya SARS CoV-2 tapi itu sama saja," ujarnya saat ditemui dalam diskusi di Jakarta, Minggu (1/3).

Ia mengimbau pemerintah memberikan informasi secara tepat kepada publik mengingat risiko dari kedua virus tersebut sama.

"Tidak menjadi persoalan kalau orang itu dikasih penjelasan yang baik, yang satu membicarakan penyakitnya yang satu membicarakan mengenai virusnya," ujar dia.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...