Harga Emas Dunia Melesat, Logam Mulia Antam Naik Rp 4.000 per Gram
Harga emas dunia melesat lebih dari 1% pada perdagangan pagi ini usai anjlok akhir pekan lalu. Harga emas Antam pun mengikuti dengan naik Rp 4.000 menjadi Rp 810 ribu per gram.
Dikutip dari Reuters, kekhawatiran penyebaran virus corona menyebabkan resesi ekonomi global membuat investor memilih aset, aman seperti emas. Harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi US$ 1.602,9 per ons, setelah merosot akhir pekan lalu.
Kenaikan harga emas terjadi seiring kerugian pasar saham yang semakin besar. Investor memilih melepas aset berisiko setelah data manufaktur Tiongkok yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan penurunan aktivitas pabrik yang sangat cepat. Ini menimbulkan kekhawatiran virus corona akan menciptakan resesi global.
Benchmark imbal hasil surat berharga AS jangka waktu 10 tahun jatuh ke level terendah, sementara yen naik ke level tertinggi pada Oktober.
(Baca: Investor Panik Virus Corona, Harga Emas Anjlok pada Akhir Pekan)
Logam mulia sempat anjlok lebih dari 4% pada perdagangan akhir pekan lalu setelah mencetak rekor tertinggi US$ 1.688 per ons di awal pekan. Penurunan terbesar dalam tujuh tahun terakhir.
Investor panik dan menjual aset-asetnya, termasuk emas untuk menutup kerugian atas investasi berisiko.
"Penghindaran risiko sempat menyebabkan kepanikan pasar, investor memilih uang tunai dan aset likuid yang masih menarik. Mereka mungkin melikuidasi posisi investasi emas," tulis ABN Amro Georgette Boele dalam risetnya.
Mengutip situs logammulia.com, harga emas Antam hari ini naik untuk seluruh produk yang dijual berdasarkan bobot. Harga pembelian kembali oleh Antam juga naik Rp 4 ribu per gram menjadi Rp 732 ribu per gram.
(Baca: Pasar Saham Asia Masih akan Rontok Tertekan Dampak Virus Corona )
