Setuju Sri Mulyani, Faisal Basri: Corona Tumpulkan Kebijakan Ekonomi

Image title
6 Maret 2020, 20:30
virus corona, pertumbuhan ekonomi 2020, faisal basri
Katadata
Ekonom UI Faisal Basri menjadi pembicara dalam forum Asia Pacific Media Forum ( APMF) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Rabu (2/5).

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri setuju dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa kondisi ekonomi di 2020 lebih rumit dari krisis 2008. Pasalnya, tekanan ekonomi terjadi karena wabah.

"Virus corona membuat kebijakan ekonomi tumpul. Dalam konteks seperti itu saya setuju (kondisinya lebih berat dari krisis ekonomi 2008)," kata dia dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (6/3).

Ia menjelaskan, pada 2008 lalu, krisis ekonomi terjadi dipicu “virus” subprime mortgage dari sektor keuangan. Indonesia aman karena tak memiliki virus yang sama. Ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 4,5% pada 2009. “Hanya segelintir negara yang mampu seperti itu. Saat itu Singapura resesi,” ujarnya.

(Baca: Banjir Stimulus dan Kekhawatiran Resesi Ekonomi akibat Virus Corona)

Sedangkan tahun ini, virus yang menekan ekonomi dunia adalah virus penyakit. Alhasil, yang terjadi adalah risiko krisis karena pandemik. “Virus corona mewabah sudah ke 90 negara, barangkali akhir pekan ini sudah ke 100 negara,” kata dia.

Ia pun menyinggung soal proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin turun. Oktober tahun lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi turun 0,1% proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,4% menjadi 3,3%.

Maret tahun ini, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memangkas 0,5% proyeksinya atas pertumbuhan ekonomi dunia dari 2,9% menjadi 2,4%. “Jadi setiap prediksi baru penurunannya lebih dalam,” kata dia.

(Baca: MERC Sarankan Isolasi Masyarakat Bila Terjadi Ledakan Kasus Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...