Jelang KTT G20 Virtual, Indonesia Usulkan 5 Strategi Tangani Corona
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 terkait pandemi corona akan digelar virtual Kamis (23/3) malam. Pemerintah tengah melakukan sejumlah persiapan, salah satunya dengan menyampaikan beberapa poin rekomendasi yang dapat diterapkan dalam menangani Covid-19.
Adapun poin rekomendasi pemerintah Indonesia disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, selaku Sherpa G20 Indonesia dalam pertemuan virtual G20 Extraordinary Sherpa Meeting kemarin.
(Baca: Sri Mulyani: IMF Sebut Ekonomi Global Tahun Ini Negatif Karena Corona)
Poin rekomendasi ini merupakan pendahuluan dalam pembahasan konsep naskah 'Leaders Statement on Covid-19. Hal ini akan menjadi pedoman dan keluaran utama dari Pemerintah Arab Saudi selaku Presidensi G20, sekaligus pemimpin pertemuan Sherpa dan KTT tahun ini.
"Indonesia telah menyampaikan beberapa poin utama yang direkomendasikan menjadi bagian dari Leaders’ Statement," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Hermin Esti Setyowati, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (26/3).
Sebagai rekomendasi pertama, pemerintah Indonesia mengimbau negara-negara meningkatkan proteksi sosial terhadap kelompok rentan, termasuk masyarakat usia lanjut, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta pekerja dengan upah rendah.
Rekomendasi kedua, pemerintah Indonesia mendukung dan memastikan keselamatan tenaga medis sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). Ini dilakukan melalui kemudahan akses terhadap obat-obatan dan alat pelindung diri (APD).
Ketiga, memperhatikan keterjangkauan dan ketersediaan vaksin dan kebutuhan medis lainnya. Dalam hal ini, Indonesia meminta setiap negara G20 dapat memfasilitasi perdagangan dan mobilitas obat serta kebutuhan medis lainnya, melalui relaksasi prosedur ekspor-impor.
Keempat, segala bentuk kontribusi finansial yang bersifat global harus merujuk pada kondisi dan prioritas nasional. Hal ini mengingat adanya perbedaan kebutuhan dan prioritas dalam negeri dari setiap negara.
(Baca: Forum G20 Sepakati Pajak Google Cs, Sri Mulyani: BUT Tak Jadi Acuan)
Kelima, perlu ada komitmen para pemimpin dunia dalam menciptakan kolaborasi dan kerja sama yang lebih kuat guna mencegah resesi ekonomi global yang lebih besar.
Selain itu, Indonesia mendukung usulan Presidensi Arab Saudi memasukkan Jaring Perlindungan Sosial (Social Safety Net) sebagai salah satu upaya melindungi masyarakat miskin dalam menghadapi dampak corona. "Khususnya di negara-negara berkembang," ujar dia.
Di sisi lain, Indonesia juga menyetujui proposal Jepang untuk memasukkan paragraf yang berisi dukungan para pemimpin G20 bagi pemerintah Jepang yang menunda pelaksanaan Olimpiade 2020.
KTT Luar Biasa G20 tentang Covid-19 akan dijalankan secara virtual, malam ini sekitar pukul 19.00 WIB. Pertemuan akan diikuti oleh seluruh pemimpin negara G20 dan organisasi internasional terkait, termasuk Presiden Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sherpa G20 Indonesia.
"KTT akan dipimpin oleh Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud," katanya.