Tiga Jurus Gojek Lindungi Seluruh Awak dari Covid-19
Sejak pertama kali dilaporkan di Wuhan, Tiongkok pada penghujung 2019, virus corona menyebar ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Alhasil, pada 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan coronavirus disease (Covid-19) sebagai pandemi global.
Jumlah masyarakat di Tanah Air yang terinfeksi Covid-19 pun terus bertambah dan belum ada tanda-tanda melambat. Situasi yang melanda Indonesia ini disikapi proaktif berbagai pihak. Gerakan work from home (WFH) menggema di berbagai tempat. Tidak hanya aparatur sipil negara yang menerapkan, pihak swasta juga melakukan hal sama.
(Baca juga: Driver Rentan Tertular Corona, Gojek Siapkan Skema Bantuan Pendapatan)
Perusahaan teknologi Gojek mengadopsi gerakan #dirumahaja, yang diinisiasi Najwa Shihab dan tim Narasi, sebagai implementasi dari praktik pembatasan jarak sosial. Social distancing merupakan satu dari tiga jurus yang diterapkan startup pertama penyandang gelar decacorn di Tanah Air ini, guna melindungi awaknya dari Covid-19.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menjelaskan, dengan menjaga jarak secara sosial diharapkan dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Keputusan ini berlaku untuk seluruh tim operasional, baik karyawan maupun para mitra Gojek. Terhitung sejak 12 Maret 2020, para karyawan di kantor pusat Jakarta maupun perwakilan India, Singapura, dan Filipina menunaikan pekerjaan dari rumah.
(Baca juga: WHO Imbau Tak Pakai Uang Tunai, DANA, Gopay & LinkAja Panen Transaksi?)
Gojek juga merilis pedoman kerja dari rumah atau WFH kepada publik, kini sudah diunduh sedikitnya 5.500 kali. “Kemungkinan besar pedoman ini paling banyak dibaca di Indonesia,” tutur Kevin di dalam keterangan resmi yang dilansir Gojek.com.
Jurus kedua dari perusahaan penyedia layanan on demand tersebut, yakni seluruh awaknya baik karyawan maupun mitra diwajibkan menerapkan gaya hidup sehat. Kampanye praktik hidup sehat ini disebarluaskan melalui berbagai media termasuk dalam aplikasi Gojek sendiri.
Strategi ketiga Gojek adalah berupaya untuk tetap produktif. Kevin mengakui, Covid-19 merupakan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga penanganannya menjadi tantangan bagi semua pihak. “Tantangan bagi kita semua untuk bisa tetap produktif,” ujar dia.
(Baca juga: Siasat Gojek & Grab Cegah Penularan Corona Lewat GoFood & GrabFood)
Pihak dengan peran krusial bagi operasional Gojek tak lain adalah para mitra, baik merchant maupun pengemudi. Kehadiran mereka membantu masyarakat tetap produktif selama periode jaga jarak sosial. Dalam kondisi demikian, imbuh Kevin, merupakan tanggung jawab pihaknya untuk memastikan para mitra juga aman dan tetap produktif.
Beberapa kebijakan diberlakukan Gojek demi menjaga keamanan dan keselamatan para mitra pengemudi. Contohnya adalah menyediakan hand sanitizer atau antiseptik pembersih tangan dan masker. Pengadaan dua benda ini bertahap mencakup beberapa kantor operasional dulu.
“Memang sangat sulit untuk mendapatkan dua barang tersebut (masker dan pembersih tangan). Kami terus berupaya semaksimal mungkin agar semakin banyak mitra pengemudi yang bisa menggunakannya,” kata Kevin.
Inisiatif komprehensif yang diterapkan tidak hanya menyediakan masker, cairan antiseptik tangan, vitamin, dan desinfektan. Gojek juga mengadakan kartu penanda suhu tubuh di merchant GoFood untuk membantu pengemudi mengetahui suhu tubuh dari waktu ke waktu. Dan ada pula fitur contactless delivery untuk perlindungan diri mereka.
(Baca juga: Cerita di Balik Iklan GoPay yang Bikin Pevita Pearce Murka)
Sejauh ini, para mitra pengemudi dan merchant GoFood terus siaga membantu masyarakat tetap nyaman selama periode #dirumahaja. Mitra GoSend juga tetap hadir dan sigap untuk mempermudah urusan terkait jasa antar barang.
Manajemen Gojek meminta semua pihak bersama-sama melindungi diri dengan cara #dirumahaja sembari menjaga kesehatan guna tetap produktif. Sebab, tatkala kita bertualang ke luar bisa saja Covid-19 ikut kita pulang.