Tanpa Intervensi Pemerintah, Kasus Corona RI 2,5 Juta dalam 77 Hari

Dimas Jarot Bayu
30 Maret 2020, 14:46
virus corona, universitas indonesia, covid-19
ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I, Kota Tangerang, Banten, Minggu (29/3/2020). FKM UI memperkirakan 2,5 juta orang bisa terinfeksi corona jika tak ada langkah pencegahan serus pemerintah.

Hampir 2,5 juta orang di Indonesia diprediksi terjangkit virus corona Covid-19 jika pemerintah tak melakukan intervensi secara serius. Selain itu, sebanyak 240.244 pasien diperkirakan bakal meninggal dunia akibat corona di dalam negeri.

Prediksi tersebut merupakan hasil penelitian bertajuk 'COVID-19 Modelling Scenarios Indonesia' yang disusun oleh tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) tertanggal 27 Maret 2020 untuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Adapun, tim FKM UI tersebut terdiri dari Iwan Ariawan, Pandu Riono, Muhammad N Farid, dan Hafizah Jusril.

Advertisement

(Baca: Jakarta Lockdown, Penghasilan Warga Berpotensi Hilang hingga Rp 72 T)

Ramalan itu berdasarkan asumsi bahwa setiap satu kasus positif corona dapat menginfeksi setidaknya dua orang lainnya. Tim FKM UI mengasumsikan penggandaan kasus terjadi selang empat hari.

Tim FKM UI pun menggunakan patokan awal penyebaran corona di Indonesia pada pekan pertama Februari 2020. Ini lantaran mereka menemukan data adanya peningkatan kasus pneumonia dan gejala mirip corona pada awal bulan lalu.

"Karena baru terdeteksi awal Maret, kami tidak lihat itu. kami lihatnya itu karena kelemahan sistem deteksi saja. Laboratorium kami pada awal belum bisa diandalkan," kata Pandu ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (30/3).

Adapun, faktor pendorong transmisi corona diambil dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 268 juta orang. Dari jumlah tersebut, 52,9% populasi tinggal di wilayah urban, 14,8% populasi tinggal di rumah dengan luas lantai kurang dari 8 meter persegi per kapita sebesar 14,8%. 

Kemudian, 28,2% populasi diperkirakan bepergian tahun lalu dan 50,2% populasi melakukan praktik cuci tangan yang tidak benar. Tim FKM UI juga menggunakan angka insidensi pneumonia sebesar 1,3 per 1.000 orang sebagai faktor pendorong transmisi corona.

Mereka juga menjelaskan empat model intervensi yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama, pemerintah tidak melakukan intervensi terhadap penyebaran corona. Kedua, pemerintah melakukan intervensi rendah, yakni meminta masyarakat melakukan jaga jarak sosial secara sosial dan membatasi kerumunan.

Ketiga intervensi moderat berupa tes massal cakupan rendah dan mengharuskan jaga jarak sosial. Terakhir, pemerintah melakukan intervensi tinggi dengan tes massal cakupan tinggi dan mewajibkan jaga jarak sosial.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement