Lebih dari 10 Perusahaan Kembangkan Vaksin Corona, Ini Daftarnya

Ameidyo Daud Nasution
21 April 2020, 14:07
Peneliti dari Professor Nidom Foundation (PNF) menunjukkan cairan struktur pernafasan (respirasi) kelelawar asal Kepulauan Riau di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2020). Penelitian respirasi kelelawar tersebut untuk memastikan apakah di dalamnya terdapa
ANTARA FOTO/Moch Asim
Peneliti cairan struktur pernafasan (respirasi) kelelawar asal Kepulauan Riau di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2020). Saat ini ada lebih dari 10 perusahaan yang mengembangkan vaksin virus corona.

Perlombaan pengembangan vaksin virus corona Covid-19 tak hanya terjadi di tingkat negara namun perusahaan farmasi dan bioteknologi. Mereka berkejaran dengan waktu untuk menyediakan antivirus yang saat ini diperlukan dunia.

Paling tidak saat ada lebih dari 10 perusahaan yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin corona. Bahkan beberapa raksasa farmasi memutuskan untuk bekerja sama demi mengalahkan pandemi tersebut.

(Baca: Enam Kandidat Vaksin Virus Corona Sedang Dikembangkan, Ini Daftarnya)

Dikutip dari Yahoo Finance, CNNForbes, dan beberapa sumber lain, berikut beberapa korporasi yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 :

1. Moderna Therapeutics

Mereka adalah salah satu perusahaan yang paling awal memulai pengembangan vaksin corona bernama mRNA-1273 pada Februari lalu. Moderna juga didukung oleh pemerintah Amerika Serikat dalam pengembangan antivirus Covid-19. Bahkan Kementerian Kesehatan AS telah mengucurkan dana US$ 483 juta atau setara Rp 7,5 triliun kepada mereka agar mempercepat pembuatan vaksin.

2. Johnson&Johnson

Raksasa farmasi asal AS ini menyatakan vaksin corona siap diujicobakan pada manusia September mendatang dan akan mulai tersedia di pasar 2021. Mereka juga mengatakan telah memiliki kesepakatan US$ 1 miliar atau Rp 15,5 triliun dengan pemerintah AS untuk memperluas kapasitas produksi vaksin.

3. Inovio Pharmaceuticals

Inovio telah memulai fase pertama uji coba klinis vaksin Covid-19 pada 6 April lalu. Perusahaan ini juga berpengalaman menghadapi penyakit menular dengan mengembangkan antivirus Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS).

4. Novavax Inc dan Emergent Bio Solutions

Novavax menargetkan kandidat vaksin bernama NVX-CoV2373 akan diujicoba pada manusia pada Mei mendatang. Jika uji coba sukses, Novavax bersama Emergent Bio Solutions akan memproduksi vaksin secara massal.

5. Pfizer dan BioNTech

Duet perusahaan AS dan Jerman ini memulai pengembangan vaksin berbasis asam ribonukleat sejak Maret lalu. Pfizer saat ini juga sedang menjajal apakah obat rheumatoid-arthritis Xeljanz produksinya efektif melawan virus corona atau tidak.

6. Sanofi dan GlaxoSmithKline

Dua raksasa farmasi Prancis dan Inggris yang kerap bersaing ini memutuskan berkolaborasi untuk mengembangkan vaksin corona. Mereka juga menargetkan uji klinis antivirus kepada manusia dapat dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Jika berhasil, vaksin yang dikembangkan Sanofi dan GSK akan mulai disalurkan ke pasar mulai semester dua 2021.

7. CanSino Biologics

Mereka mengembangkan antivirus bernama Ad5-nCoV dan bekerja sama dengan  Beijing Institute of Biotech. Meski demikian, mereka baru akan menyelesaikan uji coba awal antivirus ini pada Desember mendatang. Sedangkan proses keseluruhan percobaan baru akan rampung tahun 2022.

8. Takara Bio Inc

Perusahaan farmasi Jepang ini menggandeng Universitas Osaka untuk mengembangkan vaksin virus corona. Maret lalu mereka akan menjajal kandidat antivirus ke tikus selama dua bulan sebelum uji coba klinis ke manusia

9. AJ Vaccines

Perusahaan Denmark ini juga ikut dalam pengembangan vaksin corona. Mereka menargetkan paling cepat antivirus akan dikeluarkan pada tahun depan.

10. Arcturus Therapeutics

Perusahaan asal Amerika Serikat ini mengembangkan vaksin corona bekerja sama dengan Duke-NUS Medical School dari Singapura. Mereka menargetkan uji klinis antivirus yang dibuat mereka akan dimulai pada bulan Agustus mendatang. 

11. British American Tobacco

Produsen rokok Lucky Strike dan Dunhill ini menyatakan sedang membuat antivirus serupa berbasis tanaman tembakau. Pengembangan dilakukan anak usaha BAT yang bergerak di bidang bioteknologi yakni Kentucky BioProcessing. Perusahaan ini sebelumnya ikut mengembangkan vaksin ZMapp untuk menangkal virus ebola tahun 2014.

(Baca: Produsen Rokok Lucky Strike dan Dunhill Ikut Kembangkan Vaksin Corona)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...