BI Masih Pikir-pikir Tambah Cadangan Emas karena Harganya Fluktuatif
Bank Indonesia (BI) masih mempertimbangkan untuk menambah cadangan emasnya di masa pandemi corona (Covid-19). Sebab harga emas bergerak sangat fluktuatif beberapa waktu terakhir ini.
"Ini masih harus diukur karena harga emas naik turun," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi di Jakarta, Rabu (29/4).
Kendati demikian, Perry tak menampik cadangan devisa memang lebih baik dialokasikan untuk emas. Terutama di kala tren kenaikan harga emas saat ini.
Meski dalam tren peningkatan, harga emas Antam hari ini anjlok Rp 7.000 menjadi Rp 928 ribu per gram. Penurunan ini seiring harga emas dunia yang jatuh ke level terendah dalam sepekan terakhir akibat aksi ambil untung investor.
(Baca: Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000 per Gram Akibat Aksi Ambil Untung)
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot kemarin turun 0,7% ke posisi US$ 1.702,4 per ons, setelah sempat anjlok 1,4% di awal sesi.
Sementara pada perdagangan pagi ini, harga emas kembali naik 0,03% ke posisi US$ 1.708,08 per ons. Harga emas berjangka kemarin juga ditutup turun 0,1% menjadi US$ 1.722,2 per ons dan berlanjut pada pagi ini ke posisi US$ 1.710 per ons.