Halodoc dan Good Doctor Bersiap Hadapi 'New Normal' Pandemi Corona
Dua startup teknologi kesehatan, Halodoc dan Good Doctor mengalami kenaikan pesat jumlah penggunaan selama pandemi corona. Kedua healthtech ini pun bakal mengembangkan layanan, terutama untuk menghadapi masa normal baru atau new normal yang tengah dipersiapkan pemerintah.
Chief of Medical Halodoc Irwan Heriyanto mengatakan perusahaan sudah melihat adanya peningkatan minat masyarakat untuk berkonsultasi masalah kesehatan secara online sejak awal tahun, bahkan sebelum pandemi corona. "Dengan pandemi, penggunaan semakin meningkat, ini menjadi booster," kata dia dalam video conference pada Selasa (19/5).
Sepekan usai pemerintah menetapkan dua warga Depok terkena virus corona, Halodoc mengalami peningkatan transaksi sampai dua kali lipat. Sebalum vaksin ditemukan, virus corona diperakan bakal tetap ada. Dengan begitu, masyarakat dituntut mulai terbiasa dan berdampingan dengan corona.
(Baca: Halodoc dan Good Doctor Buat Protokol Cegah Salah Diagnosa)
"Saat kondisi belum tercapai, masyarakat berdampingan dengan corona, fasilitas teknologi telemedicine diperlukan untuk komunikasikan antara pasien dengan dokter," kata dia.
Ia pun optimistis pada masa new normal, layanan perusahaan akan terus berkembang. "Bisnis akan lakukan improvement, dan berikan solusi," kata Irwan.
Senada, Head of Medical Good Doctor Adhiatma Gunawan mengatakan perusahaan akan menambal berbagai kekurangan layanan saat new normal. "Kami juga akan selalu kembangkan fitur. Kasih impact pada kesehatan," ujarnya.
(Baca: Virus Corona Lebih Berbahaya Bagi Perokok, Ini Penjelasan Dokter)
Transaksi Good Doctor juga melonjak selama pandemi, bahkan mencapai 10 kali lipat. Banyak pengguna yang ingin mencari informasi seputar penyebaran covid-19 di platformnya.
Telemedicine memang dianggap bisa mencegah penularan virus corona dari pasien ke tenaga medis maupun sebaliknya karena konsultasi ataupun diagnosa dilakukan dengan tanpa interaksi fisik. Layanan platform pun tidak lagi sekadar konsultasi dan diagnosa penyakit pasien. Platform juga memberikan layanan cek resiko virus corona pada pengguna.
Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menggandeng Halodoc dan Good Doctor sebagai bagian dari ekosisitem pengembangan telemedicine di Indonesia untuk menanganani pandemi.