Biaya Naik di Era Normal Baru, Asosiasi Hotel Minta Bantuan Pemerintah

Rizky Alika
11 Juni 2020, 22:13
pandemi corona, virus corona, perhotelan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Ilustrasi. Bisnis perhotelan menjadi salah satu yang terpukul berat akibat pandemi corona.

Beban operasional pengusaha ditaksir meningkat seiring dengan penerapan protokol kesehatan pada era tatanan kenormalan baru atau new normal. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia pun meminta bantuan pemerintah menghadao peningkatan beban operasional tersebut.

"Ada dua permintaan kepada pemerintah dalam persiapan new normal, yaitu dibantu stimulus modal kerja dan kemudahan rapid test," kata Wakil Ketua PHRI Maulana Yusran kepada Katadata.co.id, Kamis (11/6).

Modal kerja tersebut, menurut dia, dapat dikembalikan setelah dua tahun mendatang. Para pengusaha juga meminta subsidi biaya listrik dari pemerintah.

Beban listrik selama ini terus berjalan meski para pengusaha tidak memperoleh pendapatan saat pembatasan sosial berskala besar. Biaya listrik tersebut menjadi utang pasif serta dapat menggerus keuangan para pengusaha.

(Baca: Pemprov DKI Imbau OYO & RedDoorz Siapkan Ruang Isolasi Saat New Normal)

Selain itu, ia juga meminta biaya rapid test covid-19 digratiskan. Ada kewajiban bagi karyawan untuk melakukan rapid test.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan memerlukan modal awal, seperti untuk penyediaan wastafel, thermo gun, disinfektan, spray, hingga masker. Adapun, pembelian spray membutuhkan biaya hingga Rp 3 juta.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...