Profil Purnomo Yusgiantoro, Mantan Menteri ESDM yang Jadi Penasihat Prabowo
Presiden Prabowo Subianto melantik penasihat, utusan, hingga staf khusus kemarin, Selasa (23/10). Salah satu tokoh yang dilantik adalah Purnomo Yusgiantoro yang menjadi Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi.
Purnomo merupakan pria kelahiran Semarang, 16 Juni 1951. Ia meraih gelar sarjana strata satu Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1974.
Dilansir dari situs alumni ITB, Purnomo melanjutkan dua pendidikan master. Pertama, ia menempuh pendidikan master bidang pertambangan di Colorado School of Mines, Amerika Serikat, pada 1986. Lalu, ia meraih gelar master bidang ekonomi dari University of Colorado, AS, pada 1988. Di tahun yang sama, Purnomo juga meraih gelar doktor bidang ekonomi mineral/sumber daya alam dari Colorado School of Mines.
Melansir dari Antara, pria berusia 73 tahun ini mengawali kariernya sebagai dosen di Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti pada 1974. Selain menjadi dosen, ia juga menjalani pekerjaan sebagai konsultan sumber daya alam.
Purnomo sempat pula menjabat sebagai Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri, lalu menjadi Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) periode 1993-1998. Setelah itu, ia menjabat Gubernur Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) pada 1996-1998.
Pada 2001, ia mendapat amanat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Jabatannya ini berlanjut hingga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Purnomo menjadi Menteri ESDM selama hampir 10 tahun. Setelah itu, ia menjadi Menteri Pertahanan pada 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014, pada periode kedua pemerintahan SBY.
Sebelum dilantik Prabowo kemarin, Purnomo menjabat sebagai Dewan Pembina Purnomo Yusgiantoro Center. Sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penelitian independen dan mendalam.