Usai Ditunda, Argentina Setujui Proyek Mineral Litium Rio Tinto US$ 2,5 M

Pemerintah Argentina menyetujui proyek penambangan mineral litium senilai US$ 2,5 miliar oleh perusahaan tambang Australia, Rio Tinto. Kesepakatan ini menandai proyek pertambangan pertama di bawah rezim insentif investasi baru.

Kesepakatan proyek yang terletak Provinsi Salta Utara, Argentina masuk ke dalam program The Incentive Regime for Large Investments (RIGI) yang diumumkan langsung oleh Sekretaris Koordinasi Pertambangan dan Energi Argentina Daniel Gonzalez.

Sektor pertambangan Argentina telah menyatakan kekhawatiran atas keterlambatan persetujuan untuk tujuh proyek yang diserahkan kepada pemerintah sejak program RIGI diluncurkan sembilan bulan lalu.

Lima proyek tersebut adalah sektor litium. Sedangkan, dua sisanya masing-masing untuk emas dan tembaga. Namun, hanya proyek Rio Tinto yang disetujui, meskipun ada aturan bahwa keputusan harus dibuat dalam waktu maksimal 45 hari kerja.

"Kami bersyukur karena ada kecemasan yang kuat atas apa yang terjadi dengan RIGI pertambangan. Ini adalah berita besar," ujar kepala kamar pertambangan CAEM Argentina, Roberto Cacciola seperti dikutip Reuters, Rabu (21/5).

Pemerintahan Presiden Javier Milei berupaya meningkatkan sektor pertambangan negara Amerika Selatan tersebut untuk mendatangkan mata uang asing yang sangat dibutuhkan dan menjaga stabilitas ekonomi karena negara tersebut menghadapi tingkat inflasi yang parah.

Segitiga Litium

Argentina adalah pemasok litium nomor 4 dunia dan bersama dengan Chili dan Bolivia dengan membentuk segitiga litium yang menyimpan cadangan logam putih terbesar di dunia yang digunakan dalam elektronik, kendaraan listrik, dan teknologi penting lainnya.

Menurut sumber, pemerintah Argentina kemungkinan tidak bermaksud menunda kesepakatan, tetapi menghadapi proses persetujuan yang rumit yang melibatkan berbagai departemen negara bagian dan beberapa perusahaan mungkin terburu-buru mengajukan permohonan pada tahap yang terlalu dini untuk memenuhi kriteria.

Kerangka kerja RIGI dimaksudkan untuk memberikan manfaat pajak dan bea cukai, akses ke arbitrase internasional, dan rencana stabilitas jangka panjang. Argentina mengekspor mineral senilai US$ 4,8 miliar tahun lalu, sebagian besar berupa emas, diikuti oleh pengiriman perak dan litium.