Kadin dan Uni Eropa Rintis Kerjasama Dagang dan Investasi
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Uni Eropa menggelar acara EU-lndonesia Business Dialogue (EIBD) 2016. Dialog ini merupakan salah satu upaya merintis kerjasama dagang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Uni Eropa.
Komisioner untuk Pertanian dan Pembangunan Daerah Uni Eropa Phil Hogan menuturkan, agenda dialog ini merupakan sarana bagi Uni Eropa dan Indonesia untuk membahas kebijakan-kebijakan, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi. Pembahasan itu dapat menjadi dasar dalam proses negosiasi perumusan CEPA.
Lewat dialog tersebut, Hogan menilai, para pembuat kebijakan dari Indonesia dan Uni Eropa dapat memperoleh wawasan atas perspektif dan kepentingan masing-masing. "Tujuan akhirnya menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi yang mampu menggerakkan perdagangan Eropa dan Indonesia tumbuh bersama," katanya saat membuka acara dialog bertema "CEPA : Enhancing the EU lndonesia Partnership : A New Framework for Trade and Investment Relations" di Jakarta, Selasa (8/11).
(Baca: Pengadaan Barang Pemerintah Masuk Bahasan Kerjasama Dagang Uni Eropa)
Secara lebih spesifik, Hogan mengatakan, dialog ini akan berlangsung dengan konstruktif dan terbuka. Terdapat pula banyak perwakilan pengusaha di kedua sisi sehingga tujuan dialog untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia dan Uni Eropa dapat tercapai.
Sementara itu, Chairman European Business Chamber of Commerce in Indonesia Ulf Backlund mengatakan, pihaknya merupakan mitra aktif dialog bagi pemerintah Indonesia untuk advokasi kebijakan. Dengan begitu, bisa menciptakan lingkungan yang harmonis bagi perusahaan Eropa yang ingin berinvestasi di Indonesia.
Karena itu, dialog ini penting karena bisa memberikan rekomendasi bagi pemerintah Indonesia untuk menyuarakan aspirasi pengusaha Eropa. "EIBD 2016 merupakan sarana untuk menampilkan upaya dan kontribusi kami bagi CEPA," ujar Backlund.
Di sisi lain, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani menuturkan, Uni Eropa merupakan negara tujuan perdagangan utama Indonesia. Untuk itu, diperlukan kemudahan-kemudahan bagi pengusaha Indonesia dalam melakukan perdagangan, begitu pula sebaliknya.
(Baca: Pemerintah Siapkan Negosiasi Dagang dengan Uni Eropa)
Ia pun mengklaim, Pemerintah Indonesia telah memberikan kemudahan bisnis bagi para investor, terutama investor Uni Eropa. Contohnya, adanya insentif pajak bagi para investor, yang merupakan salah satu terobosan penting pemerintah untuk memberikan kemudahan berusaha di Indonesia.
Namun, bukan hanya membahas kemudahan dan tantangan usaha, Rosan berharap rekomendasi yang akan dibuat melalui forum dialog tersebut memuat pengembangan teknologi serta kerjasama bidang lainnya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
”Forum ini tidak hanya bertujuan menghadapi tantangan bisnis dalam memacu perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Uni Eropa, namun juga untuk mengidentifikasi dan menciptakan peluang-peluang baru," ujar Rosan.
Sebagai informasi, dialog ini menghadirkan beberapa diskusi sektoral, termasuk pertanian, makanan dan minuman. kesehatan (farmasi dan teknologi medis), otomotif serta transportasi dan logistik. Pesertanya adalah para perwakilan petinggi dari institusi pemerintahan Eropa dan lndonesia.