Kimia Farma Bangun Pabrik Senilai Rp 700 Miliar
KATADATA ? PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan membangun pabrik obat baru di Banjaran, Bandung, tahun ini. Nilai investasi pabrik itu membengkak menjadi Rp 700 miliar dari hitungan awal Rp 400 miliar karena harus standar produk farmasi international sesuai persyaratan World Health Organization.
Presiden Direktur Kimia Farma Rusdi Rosman menegaskan investasi sebesar itu sudah mencakup pembangunan pabrik herbal fitofarmaka. Pabrik baru itu disiapkan untuk menambah kapasitas produksi produk yang pendeteksi dan pengobatan kanker (onkologi), injeksi, salep, dan krim.
Luas lahan pabrik yang akan dibangun di Bandung ini mencapai lima hektare (ha) dan ditargetkan beroperasi pada 1,5 tahun mendatang. Saat ini perseroan masih mengurus perizinan pabrik. BUMN farmasi itu juga berencana merenovasi pabrik pil KB dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Nilai investasinya sekitar Rp 17 miliar.
Rusdi menegaskan perseroan optimistis dapat meningkatkan tingkat pemanfaatan kapasitas terpasang (utilisasi) menjadi 100 persen tahun ini dibandingkan 2012 sebesar 90 persen. Sebab, perseroan berhasil memenangi lelang e-Catalog obat generik dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk kategori pertama sebanyak 29 item dan kategori kedua 50 item. Pada tahun ini, order pemerintah kepada Kimia Farma telah meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar Rp 700 miliar.