Indonesia Akan Tawarkan 133 Proyek ke Pengusaha Amerika Latin-Karibia
Indonesia kembali menggelar Forum Bisnis Indonesia –Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) bulan depan. Selain meningkatkan ekspor, melalui forum tersebut, Indonesia juga akan menawarkan setidaknya 133 proyek investasi kepada pengusaha Amerika Latin dan Karibia.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri I Gede Ngurah Swajaya mengatakan sebagian besar proyek yang akan ditawarkan adalah di sektor infrastruktur, pengembangan kawasan industri, serta pariwisata.
Proyek-proyek tersebut akan ditawarkan lewat platform digital yakni ina-access.com. Nantinya, platform tersebut juga akan digunakan untuk memberikan informasi ataupun akses ke INA-LAC.
" E-catalogue 133 proyek investasi ready-to-offer di Indonesia di berbagai sektor hasil kerja sama dengan Kementerian Investasi/BKPM dan Bank Indonesia,"tutur I Gede Ngurah di media briefing, Senin (20/9).
Hingga 18 September 2021, terdapat 514 total perusahaan yang telah terdaftar sebagai eksibitor, terdiri dari 347 perusahaan Indonesia dan 167 perusahaan asing yakni 45 dari Eropa dan 122 dari Amerika Latin-Karibia.
Nilai investasi negara-negara Amerika Latin-Karibia di Indonesia terbilang masih sangat kecil. Dari 33 negara yang masuk dalam kawasan tersebut, hanya 14 negara yang sudah berinvestasi di Indonesia. Total investasi negara-negara Amerika Latin-Karibia di Indonesia hanya US$ 1,4 juta dengan jumlah proyek mencapai 152. Brasil merupakan investor terbesar diikuti dengan Panama, Bolivia, dan Meksiko.
Meskipun sudah ada 133 proyek yang ditawarkan, I Gede Ngurah mengatakan tidak menutup kemungkinan ada proyek lain di luar daftar yang akan menarik minat pengusaha Amerika Latin-Karibia.
"Jika mereka tertarik untuk mengembangkan proyek investasi lain, tentu saja kami akan fasilitasi. Indonesia adalah ekonomi terbesar di ASEAN dan itu menjadi fakta menarik bagi mereka,"tuturnya,
Selain menarik minat investor pengusaha Amerika Latin-Karibia, forum INA-LAC 2021 akan dimanfaatkan kedua belah pihak untuk mendongrak volume perdagangan. Pada tahun 2020, total perdagangan Indonesia- Amerika Latin-Karibia mencapai US$ 8,25 miliar, meningkat dari US$ 7,75 miliar 2019.
Semester pertama 2021, total perdagangan Indonesia –Amerika Latin-Karibia mencapai US$ 4,91 miliar, meningkat 13,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$4,31 miliar.
Brasil, Argentina, dan Meksiko merupakan tiga negara terbesar di kawasan Amerika Latin-Karibia kendati demikian Indonesia justru sudah memiliki perjanjian perdagangan dengan Chile.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke kawasan Amerika Latin-Karibia adalah minyak nabati, kendaraan, elektronik, karet, dan alas kaki. Sebaliknya, Indonesia mengimpor pakan ternak, sereal, gula, kapas, dan cokelat dari kawasan tersebut.
"Potensi ekspor kita masih ke sana sangat besar. Sedikit yang tahu kalau spare part otomotif produksi kita banyak diekspor ke sana. Kita juga mempunyai potensi yang besar di jewelry products. Ekspor consumer goods ke Haiti juga terus naik,"tutur I Gede Ngurah.
Forum INA-LAC sudah diselenggarakan sejak 2019. Pada tahun 2020, Indonesia juga tetap mengadakan forum tersebut meskipun ada pandemi Covid-19. Pertemuan yang digelar tahun lalu menghasilkan sejumlah kesepakatan di antaranya komitmen dagang senilai US$ 71,02 juta serta potensi kesepakatan bisnis senilai US$ 14,36 juta.