Bos Astra Financial Suparno Djasmin Jabat Lagi Presiden IMA 2021-2023
Musyawarah Nasional (Munas) 2021 Indonesia Marketing Association (IMA) kembali menetapkan Suparno Djasmin sebagai Presiden IMA periode 2021-2023. Munas digelar secara hybrid di Jakarta pada Sabtu (16/10), dan dihadiri sekitara 1.000 peserta dari anggota chapter IMA di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Suparno Djasmin juga menjadi Presiden IMA pada periode 2019-2021. Saat ini, Suparno diketahui menjabat sebagai Direktur Astra sekaligus Director In Charge Astra Financial & Logistic.
IMA merupakan organisasi pemasar di Indonesia yang menjadi forum komunikasi untuk membangun kolaborasi aktif antar anggota. IMA juga sebagai medium lahirnya ide-ide pemasaran sesuai tren kebutuhan konsumen Indonesia dan pasar global. IMA dibentuk pada 20 Mei 1996, beranggotakan para praktisi, pelaku, dan pemilik bisnis di Indonesia yang merupakan ahli dan pakar di bidangnya, mulai dari profesional, bisnis, akademisi, dan pemerintahan.
Suparno Djasmin mengatakan pihaknya telah melaksanakan beragam program dan inovasi digital sejak 2019. Hal ini dilakukan demi memperkuat peran IMA sebagai platform untuk membangun jejaring, pengetahuan, dan sosial yang baik.
"Selama dua tahun terakhir, kami telah membangun dan memperkuat 47 chapter IMA di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 873 anggota aktif, dan 607 anggota yang telah memiliki sertifikasi certified professional marketing (CPM)," ujar Suparno dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (17/10).
Untuk meningkatkan tata kelola, Suparno berinisiatif membawa IMA menjadi organisasi berbadan hukum, didukung anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi, serta melalui proses audit keuangan.
"Untuk mendigitalisasi pendataan anggota dan manajemen aktivitas organisai, kami telah meluncurkan IMA Mobile Apps IMA yang telah tersedia di IOS dan Android," katanya.
Sebagai bagian dari komitmen IMA membangun kemitraan strategis, sebanyak 138 aktivitas telah dilakukan di IMA level pusat dan daerah sepanjang 2019-2021. Kegiatan mencakup pelaksanaan diskusi publik yang melibatkan ahli pemasaran, branding dan digital marketing, sejumlah kementerian terkait, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Pada 2022, IMA akan mendukung pelaksanaan World Marketing Forum yang akan diselenggarakan di Bali," katanya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan IMA memiliki peran strategis dalam mendukung usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) di masa pandemi. Terutama sebagai bagian dari usaha pemulihan ekonomi nasional. Dia berharap, IMA dalam berkontribusi dalam memajukan sektor pemasaran Indonesia.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada IMA atas kerja sama dalam memperkuat UMKM Indonesia agar naik kelas dan berdaya saing di pasar ekspor. Saya berharap IMA berperan aktif dalam meningkatkan kualitas profesi pemasaran untuk berkontribusi dalam pemasaran ekspor Indonesia," ujarnya.
Co-Founder IMA Hermawan Kartajaya mengatakan kinerja pengurus IMA periode 2019-2021 telah mencerminkan nilai-nilai IMA yang baik yakni, semangat inovasi, enterpreneurship, dan pendekatan digital berbasis kemanusiaan.
Menurut dia, di bawah kepemimpinan Suparno Djasmin dalam dua tahun terakhir, IMA banyak berinovasi dan meluncurkan sejumlah program dengan standar profesionalisme yang baik. Salah satunya, kini IMA telah resmi menjadi organisasi berbadan hukum.
Ke depan, dia berharap IMA dapat meningkatkan standar profesionalisme para pemasar di Indonesia, serta memberi manfaat yang baik untuk sektor pemasaran dan perekonomian Indonesia.