Heboh Sejumlah Gerai Transmart Sepi hingga Tutup Permanen
Pusat perbelanjaan Transmart sedang hangat dibicarakan oleh warganet di twitter karena sepi pengunjung. Padahal pusat perbelanjaan tersebut menyediakan berbagai aneka ragam produk dan juga tempat mainan.
“Dulu saat masih Carrefour, lumayan ramai karena harga kompetitif. Saat sudah jadi Transmart, banyak yang jadi sepi kayak gini. Para konsumen bilang, Transmart sekarang mahal-mahal. Pelanggannya price sensitive. Kalau tidak ada perubahan , banyak gerai Transmart yang akan tutup,” dikutip cuit akun twitter @Strategi_Bisnis. Hingga Kamis (26/1) pukup 11.26 WIB, cuitan tersebut telah dilike 5.847 akun dan diretweet 2.843 kali.
Katadata.co.id pun memantau langsung sejumlah gerai Transmart di Jakarta dan Depok pada Rabu (25/1). Gerai Transmart tersebut nampak sepi dan bahkan ada yang sudah tutup permanen.
Salah satu gerai yang tutup adalah Transmart cabang ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Pusat perbelanjaan di lantai UG sudah tutup permanen sejak 31 Oktober 2022. Semua produk-produk dan barang-barang sudah tidak ada lagi, hanya bangunan kosong. Namun papan spanduk bertuliskan “Transmart” masih terpampang jelas.
Salah satu petugas keamanan, Jusrizal yang sedang berjaga di area tersebut, mengatakan pusat perbelanjaan itu sudah tutup permanen.
“Sudah tutup permanen sejak 30 Oktober 2022 silam, sebetulnya alasan tutupnya saya kurang paham, tapi sudah lama sepi pengunjung,” ujarnya, kepada Katadata.co.id, pada Rabu (25/1).
Katadata.co.id menemui pengelola mal ITC Kuningan. Menurut salah seorang pegawai pengelola mal ITC Kuningan, bekas gerai Transmart tersebut akan direnovasi dan dijadikan perkantoran.
Namun demikian, pegawai yang enggan menyebutkan namanya tersebut tidak mau menjelaskan alasan Transmart tutup permanen.
Sepi Pengunjung
Katadata.co.id juga memantau gerai Transmart di dalam Blok M Square, Jakarta Selatan. Berdasarkan pantauan, gerai Transmart tersebut masih beroperasi, namun sepi pengunjung. Terpantau hanya dua orang pengunjung yang mendatangi tempat tersebut pada Rabu (25/1) pukul 11.30 WIB.
Produk-produk yang dijual seperti makanan ringan, bahan pokok, hingga elektronik masih tersusun rapi dan penuh. Namun koridor tempat produk-produk segar seperti daging sapi, daging ayam, ikan hidup, dan aneka hewan laut lainnya sudah tutup dan tidak dijual lagi.
Manager Transmart Blok M Square yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, fenomena sepi pengunjung sudah lama terjadi. Namun demikian, dia tidak bisa menjelaskan alasan mengapa bisa mengalami sepi pengunjung karena harus melakukan prosedur izin terlebih dahulu kepada Head Office Transmart Pusat.
“Kami tidak bisa menjelaskan, selebihnya bisa tanyakan ke Head Office Transmart yang ada di Lebak Bulus. Karena jika ingin mendapatkan pernyataan harus mendapatkan izin terlebih dahulu,” ujarnya saat ditemui Katadata.co.id, Rabu (25/1).
Gerai Transmart yang sepi lainnya ada di Jalan Dewi Sartika dan Pesona Square di Jalan Ir. Juanda, Kota Depok. Transmart di Jalan Dewi Sartika minim pengunjung sejak aksesnya terganggu pembangunan underpass sepanjang 470 meter.
Katadata.co.id juga telah berupaya mengonfirmasi kepada Vice President Corporate Communications Transmart Satria Hamid mengenai gerai Transmart yang sepi tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari manajemen Transmart.
Transmart menjadi ritel grosir dengan jumlah terbanyak kedua di Tanah Air. Jaringan ritel grosir milik CT Group ini memiliki 141 gerai pada 2021.
Superindo milik PT Lion Superindo menjadi ritel grosir dengan jumlah gerai terbanyak di Indonesia. Ritel grosir yang menyasar pasar kelas menengah tersebut tercatat memiliki 186 gerai pada 2021.