Transmart Buka Suara Penyebab Gerainya Sepi Pengunjung
Pusat perbelanjaan Transmart menjadi perbincangan di media sosial karena sepi pengunjung. Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid, mengatakan sepinya pengunjung karena masyarakat masih dalam tahap peralihan dari masa pandemi Covid-19.
Masyarakat juga masih beradaptasi setelah pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Salah satu adaptasinya dalam berbelanja online.
"Pandemi juga secara langsung berpengaruh terhadap konsumen ke toko. Karena mereka selama pandemi terbiasa untuk memesan sesuatu dari rumah atau online,” ujar Satria kepada Katadata.co.id, Jumat (27/1).
Dia mengatakan bukan hanya Transmart yang minim pengunjung. Gerai besar setipe dengan Transmart pun mengalami hal yang sama.
Bisnis hypermarket memang sedang mengalami tantangan yang berat. "Tidak adil bila yang disebut Transmart saja yang sepi," kata dia.
Satria mengatakan kondisi saat ini menjadi tantangan bagaimana membuat konsumen datang ke gerai Transmart. Transmart mulai menggelar promo-promo menarik, di antaranya dengan tema berbeda setiap pekan.
“Dengan harga yang terjangkau, diharapkan kami juga bisa meredam laju inflasi dan bisa meningkatkan daya beli masyarakat,” ujarnya.
Selain promo, perusahaan juga menjalin kerjasama antar semua unit bisnis yang tergabung dalam kelompok usaha milik Chairul Tanjung atau CT Corp. Di antaranya ada diskon khusus buat nasabah AlloBank dan kartu kredit Bank Mega.
“Kami juga mengadakan kegiatan aktivitas kerjasama dengan stakeholder di wilayah sekitar toko, kerja sama dengan komunitas-komunitas,” kata dia.
Klarifikasi Harga Produk Transmart Lebih Mahal
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id pada sejumlah gerai Transmart di Jakarta dan Depok pada Rabu (25/1), terlihat perbedaan harga dengan produk serupa di Alfamart dan Indomaret. Transmart menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan minimarket
Misalnya saja harga telur ayam di Transmart mencapai Rp 29.000 per kilogram, sedangkan di minimarket dijual sekitar Rp 26.000 hingga 27.000 per kilogram. Adapun harga minyak goreng dijual di Transmart sekitar Rp 40.900 per dua liter, sedangkan di minimarket sekitar Rp 37.000 per liter.
Kemudian untuk harga sabun mandi di Transmart mencapai Rp 45.600 per 300 mililiter, sedangkan di minimarket dijual Rp 32.000 per 300 mililiter. Kemudian untuk harga shampoo ukuran 170 mililiter di Transmart mencapai Rp 26.000 dan di minimarket hanya mencapai Rp 20.000- Rp 22.000.
Satria mengatakan persoalan harga itu bersifat relatif.
Apalagi Transmart menyasar konsumen golongan ke atas. "Tergantung siapa yang membeli barang tersebut," kata dia.
Transmart menjadi ritel grosir dengan jumlah terbanyak kedua di Tanah Air. Jaringan ritel grosir milik CT Group ini memiliki 141 gerai pada 2021.
Superindo milik PT Lion Superindo menjadi ritel grosir dengan jumlah gerai terbanyak di Indonesia. Ritel grosir yang menyasar pasar kelas menengah tersebut tercatat memiliki 186 gerai pada 2021.