Pemerintah Targetkan 1.020 Bengkel Terlatih Konversi Motor Listrik
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menargetkan 1.020 bengkel telah terlatih untuk konversi motor listrik pada Desember 2023. Ribuan bengkel tersebut ditargetkan mampu mengkonversi 102.000 unit motor listrik per bulan atau 1,2 juta unit motor listrik per tahun.
Tenaga Ahli Kementerian ESDM Bidang Ketenagalistrikan, Sripeni, mengatakan saat ini baru 21 bengkel yang terlatih konversi motor listrik. Bengkel tersebut mampu mengkonversi 1.900 unit per bulan atau 22.800 unit per tahun.
"Saat ini sudah banyak yang mengantre mendaftar sebagai bengkel konversi di Ditjen Perhubungan Darat,"ujar Sripeni dalam acara diskusi publik bertema "Lebih Asyik dengan Motor Listrik" yang disiarkan secara daring, Senin (29/5).
Target 50.000 Unit
Kementerian ESDM juga menargetkan konversi motor listrik sebanyak 50 ribu unit tahun ini. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan jumlah kendaraan listrik di Indonesia.
"Target konversi sepeda motor tahun 2023 ini sebanyak 50 ribu unit, dengan kebutuhan bengkel konversi sejumlah 42 bengkel," ujarnya.
Pemerintah tidak mengenakan biaya untuk penerima layanan konversi motor BBM ke listrik. Namun demikian, jenis motor yang dikonversikan harus sesuai ketentuan dan memiliki dokumen lengkap.
"Nanti akan dilakukan sertifikasi uji tipe dan sertifikasi registrasi uji tipe," kata Sripeni.
Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) menyebut, penjualan sepeda motor listrik di Indonesia sebenarnya belum begitu menggembirakan.
Dari data yang dihimpun AISI, terdapat 31.827 unit motor listrik pada Oktober 2022. Motor yang tercatat itu berdasarkan Sertifikasi Registrasi Uji Type (SRUT) yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan.
Presiden Joko Widodo sendiri menargetkan produksi motor listrik sebanyak 2 juta unit sampai 2025 mendatang.